Papuanesia.id –
*Ketersediaan Hewan Kurban di Papua Sebanyak 6.191 Ekor
JAYAPURA-Penetapan hari raya Idul Adha 10 Zulhijah 1443 Hijriah yang jatuh pada Minggu (10/7). Untuk wilayah Kota Jayapura, ada 110 lokasi salat Idul Adha yang akan dibuka di lima distrik (data lengkap lihat grafis).
Sementara salat Idul Adha yang dilakukan oleh jamaah umat Muslim Muhammadiyah rencananya digelar di di Auditorium Uncen, Abepura, Sabtu (9/7).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Abdul Hafid Jusuf mengungkapkan, salat Idul Adha 1443 Hijriah tahun 2022 dilaksanakan pada hari Minggu (10/7). Dimana bertepatan dengan ibadah umat Kristiani di gereja yang dimulai juga pada pagi hari.
Namun hal ini bisa dilakukan dengan baik karena untuk umat Islam dalam melaksanakan salat Idul Adha dilakukan lebih awal mulai pukul 06. 30 WIT.
“Disesuikan dengan tempatnya, apakah dekat gereja atau tidak. Tentu jika dekat gereja, selesainya bisa lebih awal, sehingga setelah dilaksanakan salat Idul Adha umat Kristiani bisa melaksanakan ibadah di gereja khususnya yang berdekatan dengan masjid,” ungkap Abdul Hafid Jusuf kepada Cenderawasih Pos, Selasa (5/7).
“Hal sama juga pernah terjadi saat umat Muslim melakukan salat Idul Fitri pada hari Minggu dan umat Kristiani juga ke gereja pagi. Semua bisa berjalan lancar dan kita saling mendukung sehingga tidak ada masalah. Malahan sama-sama saling membantu dalam hal ini gereja yang punya lahan parkir atau masjid yang punya lahan parkir bisa digunakan sama-sama dan saling membantu. Inilah wujud kerukunan antar umat beragama di Kota Jayapura dan kita sudah buktikan dengan mendapatkan penghargaan Harmoni Award dari Kemenag RI,” sambungnya.
Secara terpisah, Kasie Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Jayapura Hidayat Higani, S.Pdi., M.Pd., mengatakan untuk pelaksanaan salat Idul Adha 1443 Hijriyah Tahun 2022 titik kumpul ibadah salat ada di 110 tempat yaitu Distrik Muara Tami ada 9 lokasi, Distrik Jayapura Utara ada 27 lokasi, Distrik Jayapura Selatan 25 lokasi, Distrik Abepura 32 lokasi, Distrik Heram 17 lokasi.
“Untuk waktu pelaksanaan salat Idul Adha mulai 06.30 WIT dan diimbau kepada pengurus masjid yang melaksanakan ibadah salat Idul Adha, karena bertepatan dengan hari Minggu sama dengan ibadahnya umat Kristiani, diharapkan dalam melaksanakan salat Idul Adha juga tidak perlu lama-lama sehingga bisa saling mendukung,” pintanya.
Diakuinya, untuk pelaksanaan salat Idul Adha memang jamaah yang datang salat pasti beda jauh dengan pada saat salat Ied. Karena kalau salat Ied itu waktu momen Lebaran banyak orang mudik, sehingga keterisian jamaah yang salat banyak sekali. Termasuk dalam menggunakan lapangan atau tempat terbuka. Tapi untuk kali ini belum ada informasinya lapangan mana saja yang digunakan.
Selain itu, untuk menjaga diri dari penyebaran virus Corona karena salat masih dalam ruangan maka Kemenag Kota Jayapura mengimbau kepada umat Muslim yang menunaikan ibadah salat Idul Adha harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan baik.
Termasuk usai salat Idul Adha dalam melakukan pemotongan hewan kurban juga diimbau tetap menjalankan Prokes demi kesehatan bersama.
Sementara Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua mengakui dalam hal kesiapan hewan kurban, pemerintah provinsi hanya berkoordinasi melakukan pemantauan. Dimana yang melaksanakan kegiatan adalah tanggung jawab pemerintah kabupaten dan kota.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Ir. Samuel Siriwa, M.Si., menjelaskan, pelaksanaan Idul Adha dan kesiapan hewan kurban, pelaksanaan di lapangan merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten dan kota.
“Dari data yang kami terima dari masing-masing kabupaten dan kota, total hewan kurban yang disediakan berjumlah 6.191 ekor. Terdiri dari sapi 4.230 ekor, kambing 1.923 ekor dan kerbau 32 ekor,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (5/7) kemarin.
Lanjutnya, sementara kebutuhan untuk daging sapi sebanyak 2. 383 ekor, kambing 560 ekor, kerbau 6 ekor, sehingga total kebutuhan hewan kurban pada pelaksanaan Idul Adha sebanyak 2.949 ekor.
“Jadi ketersediaan hewan kurban sudah sangat terpenuhi, dimana ketersediaan hewan kurban saat ini lebih bnyak dari kebutuhan,” tambahnya.
Adapun mengenai dengan penyakit kuku dan mulut pada hewan berkaki genap, dalam pelaksanaan Idul Adha ini, pihaknya sudah memberikan edaran kepada setiap kapala dinas di kabupaten dan kota untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.
“Imbauan tersebut sudah disampaikan dari jauh-jauh hari, dan untuk Papua sampai saat ini kami tidak menerima adanya laporan terkait PMK yang menyerang hewan di Papua, dan diharapkan jangan sampai terjadi,” pungkasnya. (dil/ana/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]