Home News 4 Alat Rusak, 1 Buoy Tsunami Baru Dipasang di Selatan Jawa

4 Alat Rusak, 1 Buoy Tsunami Baru Dipasang di Selatan Jawa

by Papua Damai
4 Alat Rusak, 1 Buoy Tsunami Baru Dipasang di Selatan Jawa

BPPT Pasang Buoy Untuk Deteksi Tsunami di Selatan Jawa.Pasang Alat Deteksi Tsunami Buoy di Perairan Selatan Jawa. (Dok. BPPT)

Jakarta, CNN Indonesia —

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan memasang 1 buah sistem peringatan dini tsunamibuoy dan akan memperbaiki 4 buah buoy di selatan Pulau Jawa.

Buoy yang akan dipasang tersebut akan diposisikan di perairan sekitar Gunung Anak Krakatau. Operasi yang dijalankan Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT ini dijalankan dengan menggunakan Kapal Riset baruna Jaya III yang berangkat pada Selasa (16/6) dari Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru.

“Operasi Baruna Jaya yang berangkat kemarin, melaksanakan tugas untuk pemasangan dan pengambilan atau pemeliharaan buoy G3 Indonesia Tsunami Early Warning System (INA-TWWS),” kata Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya, Yudi Anantasena kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/6).

Yudi mengatakan pemasangan buoy kali ini merupakan pemasangan yang pertama kali pada 2020.  Yudi mengatakan operasi pemasangan dan pemeliharaan buoy ini merupakan upaya Pemerintah Indonesia sebagai negara yang tanggap bencana untuk mengurangi kerugian jiwa maupun harta jika tsunami terjadi.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan, M. Ilyas berharap masyarakat atau nelayan yang beraktivitas di sekitar titik buoy bisa turut menjaga buoy. Hal ini ia ungkap mengingat  peran krusial buoy  dalam mendeteksi dini terjadinya gempa dan tsunami di laut.

Ilyas berharap agar nelayan menghindari menangkap ikan di sekitar buoy apalagi menambat perahu pada buoy. Hal itu akan merusak sistem buoy di permukaan terutama sistem transfer data ke darat. Selain itu, ia mengingatkan bahwa buoy tsunami ini juga menjadi salah satu infrastruktur strategis pemerintah yang harus kita jaga bersama.

“Diharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya nelayan untuk dapat berperan aktif menjaga fasilitas negara dengan memelihara dan tidak melakukan vandalisme terhadap buoy yang telah terpasang,” ujar Ilyas.

Dalam survei tersebut, KR Baruna Jaya III dilengkapi dengan peralatan pendukung  berupa C-Nav 2000 DGPS, F180 Coda Octopus, Hypack Software and dongle, CTD Rinko, SV Real Time, GPS Handheld, Deck Unit, Rubberboad, Surface Buoy dan OBU, dan lain-lain.

Operasi akan dilaksanakan di selatan pulau Jawa pada 16 Juni sampai 4 Juni 2020.

Lebih lanjut, Yudi berpesan agar tim survei di Kapal Baruna Jaya III tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja, terutama selama proses pemasangan bouy Ina-TEWS ini.

Sebelumnya, seluruh personil survei Ina-TEWS yang berjumlah 47 orang telah dilakukan swab tes Covid-19 pada 12 Juni 2020 dengan hasil negatif Covid-19.

Saat ini, Indonesia telah memiliki 4 buah buoy di selatan Pulau Jawa-Bali. Pada 2020 ini, BPPT berencana akan membangun 11 buoy tambahan. Total Indonesia memiliki 16 buoy. Sebanyak 12 buoy berada di lokasi, 4 sebagai cadangan.

(jnp/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Read More

Related Posts