MANOKWARI, Papuanesia.id – Acara pesta pernikahan berujung maut terjadi di Kampung Aimasi, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (4/6/2022) tengah malam. Mempelai laki-laki yang merupakan pengawal pribadi (walpri) Pangdam Kasuari diduga menembak adik iparnya hingga tewas.
Kronologi kejadian berawal saat pernikahan terduga pelaku penembakan Sertu Aloisius Fesiliano Tulung Johanda dengan Agnestasia Saputri Balaweling, anak dari seorang perwira polisi. Acara pesta berlangsung di kediaman orang tua mempelai perempuan, Iptu Felix Balaweling.
Saat itulah terjadi keributan berujung penembakan yang menewaskan satu orang dan seorang lagi terluka. Kasus ini sudah dalam penyelidikan Kodam Kasuari.
Berikut 5 fakta yang dirangkum Papuanesia.id terkait kasus Walpri Pangdam Kasuari tembak mati adik ipar di pesta pernikahannya :
1. Keributan gegara saling senggol
Acara pesta pernikahan in berlangsung hingga larut malam dengan hiburan dangdutan. Di tempat tersebut, anggota TNI AD yang merupakan teman-teman mempelai laki-laki dan warga bergoyang bersama.
Seiring berjalannya waktu terjadi saling senggol antara oknum anggota TNI AD dan warga. Selanjutnya situasi semakin memanas dan terjadilah keributan.
2. Walpri Pangdam lepaskan tembakan
Sertu Alusius Fesiliano Tulung Johanda sebagai mempelai dan tuan rumah acara lalu mengeluarkan senjata api laras pendek jenis pistol G2 Combat kaliber 9×19 mm dengan nomor senjata BG EA 011405. Dia kemudian hendak mengarahkan tembakan ke atas.
Kemudian rekannya, Sertu Yusuf Putra Adam Pratama Worabai menghalau tangan sertu Alosius yang memegang pistol dengan tujuan mengarahkan ke bawah. Namun, tiba-tiba terdengar letusan tembakan satu kali.
Usai bunyi tembakan, Sertu Bayu tergeletak di depan panggung dengan luka tembak pada bagian perut sebelah kiri. Selain Sertu Bayu, Rafael Ifan Balaweling juga tergeletak di teras rumah mengalami luka tembak di bagian dada kiri. Rafael merupakan adik istrinya yang baru menjadi saudara iparnya.
Editor : Donald Karouw
Sumber: [1]