PAPUA BARAT, Papuanesia.id – Beberapa suku pedalaman di Indonesia ini masih menggantungkan hidupnya terhadap hutan. Namun, berkurangnya hutan karena dijadikan lahan pembangunan membuat beberapa suku hampir punah.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tercatat memiliki 1.340 suku bangsa dengan lebih dari 300 kelompok etnik. Populasi terbesar, yakni suku Jawa sebanyak 41%. Sementara itu, Kalimantan dan Papua memiliki populasi paling kecil.
Bahkan, ada beberapa suku yang masih mendiami pedalaman hutan dan tidak mau bersinggungan dengan dunia luar. Mereka menganggap hutan sebagai rumah ternyaman yang harus dilindungi.
Keberadaan mereka jarang diketahui hingga perlahan dianggap telah punah karena jarang berhubungan dengan dunia luar hutan yang menjadi tempat tinggalnya.
Berikut suku pedalaman di Indonesia yang hidup di hutan rimba:
1. Suku Punan
Hidup di hulu besar Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Suku Punan masih tergolong primitif. Mereka mendiami gua, anak sungai dan lain sebagainya.
Hidup mereka pun sebenarnya nomaden, mengikuti siklus alam. Mereka sangat menjaga hutan. Aktivitas hidup sehari-hari mereka berburu hewan dan memetik hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Mereka disebut sebagai suku dayak yang paling tangguh dan paling berani mempertahankan hutan. Hukum adat Suku Punan, yaitu adat perkawinan dan bulin (larangan), tercatat dalam warisan budaya tak benda Indonesia pada 2011.
Uniknya adat perkawinan mereka, ada mas kawin percobaan selama enam minggu setelah bertunangan. Hal ini untuk menentukan apakah pernikahan mereka akan dilaksanakan atau tidak.
2. Suku Mante
Sempat dianggap telah punah, namun beredar rekaman viral yang memperlihatkan sosok manusia kerdil lari dikejar oleh pengendara motor trail yang sedang menjelajahi hutan.
Beberapa orang pun percaya itu adalah Suku Mante yang mendiami hutan rimba Aceh. Mereka diceritakan bertubuh pendek, berambut tebal dan tidak berbusana.
Suku Mante sangat menghindari kontak dengan manusia, sehingga suku ini jarang ditemukan dan bahkan dianggap punah.
3. Suku Sakai
Mendiami pedalaman hutan Riau. Awalnya, disebut “Uang Daek” atau “Suku Pebatin”. Namun, para tentara Jepang menyebut rakyat biasa yang bukan pejuang sebagai “sakai”.
Mereka bermata pencaharian sebagai petani. Suku Sakai biasa berkebun dan mengambil hasil hutan.
Berkurangnya hutan membuat populasi suku ini semakin sedikit. Orang-orang suku Sakai sudah berbaur dengan warga Riau yang lain. Mereka banyak yang sudah beralih kepercayaan menjadi Islam.
Editor : Kurnia Illahi
Sumber: [1]