Papuanesia.id –
Jenasah Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar dibopong rekan rekannya saat mendarat di Bandara Timika, Sabtu (23/4). (Foto : Pendam XVII Cenderawasih)
JAYAPURA – Eskalasi kontak tembak antara kelompok TPNPB-OPM atau Separatis Teroris (versi TNI) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga beberapa waktu ke depan diprediksi bakal meningkat.
Ini setelah aksi baku tembak yang dilakukan kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya dengan prajurit TNI yang membuat gugur satu anggota TNI.
Sinyal untuk saling membalas ini juga terlihat dari statemen yang disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom yang meminta agar warga yang tinggal di Kenyam untuk sementara waktu menjauhi empat titik yakni Keneyam, Nogolaid, Yosema hingga ke Batas Batu.
Lokasi ini yang disebut – sebut akan menjadi medan perang antara TPNPB-OPM dengan TNI-Polri. Pihak TNI sendiri juga memberi sinyal melakukan penebalan pasukan pasca kontak tembak yang membuat gugur satu prajurit dari marinir.
Sebby Sembom menyatakan bahwa Egianus Kogoya bertanggung jawab atas serangan yang membuat gugur seorang prajurit TNI itu.
Bahkan TPNPB kata Sebby memerintahkan warga sipil yang berada di wilayah Keneyam, Nogolaid, Yosema hingga ke Batas Batu untuk beberapa hari ini jangan lalu-lalang disekitar daerah yang kami sebutkan karena dipastikan ada serangan berikutnya. “Pihak Egianus dan pasukannya sudah mengepung daerah Keneyam dan akan dijadikan medan perang sehingga ia meminta warga sipil untuk menjauh,” imbuh Sebby.
Sebelumnya insiden kontak tembak antara prajurit TNI dan Kelompok Separatis Teroris (versi TNI) kembali terjadi di Kenyam, Kabupaten Nduga pada Jumat (22/4).
Dari baku tembak ini satu prajurit TNI dari marinir atas nama Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar gugur. Ini menambah panjang daftar korban dari marinir dimana pada 26 Maret lalu tiga prajurit di TNI Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam juga gugur tertembak.
Selain satu orang gugur, ada juga 1 prajurit atas nama Mayor Mar Lilik Cahyanto terluka akibar rekoset di bahu kiri.
Kejadian ini terjadi Jumat sore (22/4) sekira pukul 17.00 WIT di Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar, Kalikote, Kabupaten Nduga dimana menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman dimana ketika itu anggota TNI tengah melakukan patroli kemudian dihadang dan ditembaki.
Karena ditembaki, anggota TNI juga membalas tembakan tersebut namun ada 1 anggota TNI yang terkena. Tak lama lokasi di Kalikote langsung mengalami gangguan sinyal Hp dan akhirnya informasi terlambat diketahui. Untungnya tak lama jenazah prajurit yang gugur langsung dievakuasi ke Timika menggunakan pesawat helikoptee dan diterbangkan ke Lamongan Jawa Timur dan rencananya Mingguv(24/4) jenazah langsung dimakamkan.
Pelaku penembakan sendiri kata Kapendam Herman adalah kelompok KST pimpinan Egianus Kogoya.
“Ada kontak tembak Jumat kemarin dan 1 prajurit TNI gugur. Jenazah langsung dievakuasi menggunakan Heli Cacacal yang landing di Timika pukul 11.15 WIT kemudian almarhum Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar dibawa ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemulasaran jenazah,” kata Herman Taryaman kepada wartawan.
Pasca kejadian ini dkatakan pihaknya meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi serangan susulan. Untungnya dari kejadian ini disebut bahwa tak ada korban jiwa dari warga sipil dan pasukan TNI masih melakukan siaga satu. “Kami mohon doanya, semoga Prajurit TNI yang bertugas mengemban tugas negara di Papua selalu mendapat perlindungan dari Tuhan yang maha kuasa,”ucapnya. (ade/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]