Papuanesia.id –
*Pesan BTM kepada Pemimpin Baru Kota Jayapura
JAYAPURA-Tak terasa sudah 10 tahun, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Jayapura selama dua periode.
Pada periode pertama 2011-2016, Benhur Tomi Mano atau BTM menjalankan tugas didampingi Wakil Wali Kota, Dr. H. Nur Alam, SE., M.Si. Kemudian periode kedua 2017-2022, BTM berpasangan dengan Dr. Ir. H. Rustan Saru., MM. Keduanya akan mengakhiri masa tugasnya, Minggu (22/5) besok.
Dalam acara syukuran sekaligus pamitan serta launching buku berjudul Era Baru Otonomi Khusus Papua di Auditorium Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, BTM menyampaikan pesan khusus kepada pemimpin baru yang akan memimpin Kota Jayapura ke depan.
Dalam pesan khususnya, BTM mengakui apa yang telah mereka kerjakan selama 10 tahun baik bersama Nuralam maupun dengan Rustan Saru, belum sempurna. Oleh sebab itu, dirinya berpesan kepada Wali Kota Jayapura hasil Pilkada serentak 2024 nanti, untuk menyempurnakan apa yang telah dikerjakan selama ini.
“Selain meluncurkan buku berjudul “Era Baru Otonomi Khusus Papua” saya juga menyampaikan pesan khusus kepada pemimpin baru yang memimpin kota ini. Apa yang sudah kami lakukan belum sempurna tolong disempurnahkan. Pelayanan kepada warga biar dinilai oleh warga,” ucap BTM.
Mengenai buku “Era Baru Otonomi Khusus Papua”, BTM menjelaskan bahwa diluncurkannya buku ini untuk menyebarluaskan informasi tentang masa depan Papua.
“Masa depan Papua yang sedang diperjuangkan, memiliki kesejahteraan yang terbaik kepada NKRI. Saya menyambut dengan sukacita dan memberikan buku Era Baru Otonomi Khusus Papua ini yang berisi, pemikiran, kebijakan akselerasi, afirmasih, proteksi dan pemberdayaan orang asli Papua,” kujarnya.
Diakuinya, buku ini menawarkan harapan baru bagi pemerintahan Papua dan orang asli Papua.
Dalam kesempatan itu, BTM menyampaikan bahwa setelah dirinya bersama Wakil Wali Kota Rustan Saru mengakhiri masa tugas, maka tugas selanjutnya akan dserahkan kepada Sekda Kota Jayapura.
“Terima kasih atas dukungan yang diberikan, baik TNI-Polri, tenaga kesehatan, warga, ASN dansemua pihak tanpa terkecuali, khususnya bagi pelayanan di
Puskesmas di 13 lokasi, tenaga medis, kader-kader posiandu, karena telah mengurangi angka kematian ibu dan anak,” tambahnya. (ana/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]