Papuanesia.id –
SENTANI-Jalan di depan Saga Mall Sentani sejauh ini masih mengalami masalah terendam banjir, terutama pada saat hujan tiba. Kondisi ini berlangsung sejak tahun 2020 hingga saat ini. Bahkan hujan dengan intensitas sedang atau kecil juga tetap merendam kawasan jalan di depan Saga Mall itu.
“Kalau kami lihat ini sudah sejak tahun 2020 sampai sekarang masih seperti ini kondisinya. Mau hujan kecil maupun besar tetap sama. Kami berharap ada solusi yang tepat dari pemerintah untuk menangani masalah ini,” ujar Rikardo yang diamini warga lainnya saat ditemui media ini di komplek tersebut, Kamis (9/6) kemarin.
Diungkapkan, persoalan banjir yang merendam titik jalan yang ada di depan Mall Saga Sentani ini sebenarnya bukan persoalan baru. Bahkan pemerintah juga sudah mengetahui akar persoalannya. Hanya saja sampai saat ini upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah belum berhasil mengatasi persoalan tersebut.
“Kami warga tidak tahu kalau ini jalan provinsi atau jalan nasional, tetapi ini ada di Kabupaten Jayapura sehingga harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk bagaimana melakukan komunikasi ke pemerintah yang ada di atasnya supaya bisa menyelesaikan masalah ini,”jelasnya.
Lanjutnya, kondisi ini sebenarnya dipicu karena adanya terowongan bawah tanah yang melintas di jalan itu yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari saluran drainase utama yang tersumbat oleh material pasir dan batu yang berukuran kecil dan sedang. Kondisi ini terjadi sejak bencana banjir bandang pada Maret 2019 lalu. Sejak saat itu setiap kali banjir air selalu mengalir ke badan jalan, bahkan ke pemukiman warga .
“Ini persoalannya air tidak bisa melintasi jalurnya karena tersumbat. Pertanyaannya ini tanggung jawab siapa. Karena setiap kali musim hujan atau setiap hujan tiba pasti di sini tergenang bahkan kalau air hujannya besar berarti akan merendam pemukiman warga yang ada di sekitar sini dan juga sangat mengganggu lalu lintas kendaraan karena otomatis terjadi kemacetan,” imbuhnya.
Karena itu pihaknya berharap ada upaya dari pemerintah Kabupaten Jayapura melalui instansi teknis untuk menyelesaikan persoalan ini supaya tidak terkesan tanpa ada penanganan.(roy/ary)
Continue Reading
Sumber: [1]