Home Berita Utama Jangan Jadi Beton Usai Ditanami – Papuanesia.id

Jangan Jadi Beton Usai Ditanami – Papuanesia.id

by Papuaku
Jangan Jadi Beton Usai Ditanami - Cepos Online

Papuanesia.id –

JAYAPURA-Hingga kini banyak kelompok peduli lingkungan yang kebingungan untuk melakukan penanaman dan lokasi tersebut tidak berubah fungsi. Kebanyakan usai dilakukan penanaman biasanya akan dijadikan kebun dan akhirnya puluhan bahkan ribuan bibit yang sudah ditanami dibabat dan dibakar.
Selain itu, kadang lokasi yang sudah ditanami juga berubah menjadi pondasi dan beton. Ini menjadi satu harapan bagi pegiat lingkungan di Jayapura agar dari bibit pohon yang ditanam bisa benar – benar tumbuh.
“Ada aksi kepedulian yang ditumbuhkan teman – teman. Sayang kalau mereka baru memulai tapi tidak bisa melihat hasil dari apa yang mereka tanam,” kata Maria Numberi, Ketua Ecodefender Jayapura usai penanaman di Mendug, Teluk Yotefa, Sabtu (2/7).
Lokasi yang ditanami adalah lokasi hutan mengrove primer dengan ukuran hampir 1 hektar yang pada tahun 2012 lalu dibabat untuk kepentingan bentangan jalan Jembatan Yotefa. Lokasi ini sempat terbiar lama dengan seluruh tanamannya telah dibabat dan rata layaknya runway pesawat.
“Kami sempat mendengar cerita mengapa lokasi ini dibabat dan ternyata ada kesalahan titik dari pembangunan awal,” jelas Maria.
Ia menyebut kelompok pegiat lingkungan yang turun untuk melakukan penanaman adalah Ikatan Mahasiswa Tambrauw, Ecodefender Jayapura, Forum Indonesia Muda Kota Jayapura, Rumah Bakau Jayapura, dan Masyarakat Relawan Indonesia. Kata Maria dampak pembangunan di daerah itu telah menyebabkan ancaman serius terhadap keberadaan hutan mangrove yang selama ini menjadi benteng alami dan rumah bagi biota laut di sekitar Teluk Youtefa.
Sementara koordinator kegiatan, Jamina Rumbewas mengatakan, aksi penanaman mangrove bakal menjadi agenda rutin komunitasnya. “Ada komitmen teman – teman untuk merehabilitasi. Agak miris juga mengenyampingkan sikap ekologi dan lebih mengedepankan sikap egologi,” sindirnya. “Kami setuju dari ribuan bibit yang sudah ditanami seharusnya bisa tumbuh dan bukan berubah menjadi beton. Ini seperti kami buang – buang energi jika tak ada komitmen dari warga pemilik ulayat juga,” tutup Jamina. (ade/tri)

Continue Reading

Sumber: [1]

Related Posts