Wamena (PAPUANESIA.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua mendampingi petani sawah untuk mengelola dan menghidupkan kembali lahan-lahan tidur, sehingga kini petani sawah di sejumlah titik telah menjadi mandiri tanpa bergantung sepenuhnya kepada bantuan pemerintah dalam pengelolaan lahan.
Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Jayawijaya Viktor Malisa saat di Wamena, Rabu, mengatakan sebagai contoh adalah petani sawah di Kampung Musatfak yang rutin mengikuti musim tanam dua kali dalam setahun.
“Enam tahun kami efektif, sekarang kita bisa lihat segala sesuatu pekerjaan berkaitan dengan produksi, itu petani buat sendiri. Mulai dari pengelolaan lahan sampai menghasilkan beras lokal,” katanya.
Menurut Viktor, jika tidak diberikan pendampingan berkesinambungan, terkadang petani hanya melakukan musim panen sekali dalam setahun.
“Banyak petani kami setelah panen, itu euforia sehingga hanya berkesempatan satu kali panen sehingga akan diusahakan terus mendorong agar satu tahun bisa dua kali panen, dengan begitu akan melipatgandakan pendapatan warga dalam rangka kesejahteraan,” ujarnya.
Dia menjelaskan pemerintah juga mengajak petani tetap mempertahankan pertanian organik atau tanpa menggunakan pupuk kimia, seperti yang sudah berlangsung selama ini.
Sementara itu, Pejabat Distan Jayawijaya yang menangani Sarana Prasarana Marinus Kossay mengatakan selain rutin memotivasi dengan turun langsung ke lahan perkebunan, mereka mendukung dengan peralatan pertanian seperti mesin bajak sawah, dan pompa air, penggiling gabah dan peralatan pendukung lainnya.
Mesin-mesin itu tidak saja diberikan tanpa adanya pelatihan kepada petani. Melalui pelatihan, petani sudah paham cara pengoperasian alat-alat pertanian
“Kami sudah mengembangkan kemandirian itu kepada mereka lewat alat-alat mesin. Sebelum serahkan mesin, kami juga mengajarkan mereka mengoperasikan alat pertanian, traktor roda empat, hand traktor,” katanya.
Sumber: [1]