Papuanesia.id –
TIMIKA_ Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Timika bakal membangun Kampung Bahari Nusantara di wilayah pesisir Mimika dengan melibatkan ‘stakeholder’ lainnya.
Guna mempersiapkan Kampung Bahari Nusantara, Lanal Timika menggelar rapat koordinasi dengan dihadiri pihak PT Freeport Indonesia, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan, Syahbandar Umum Poumako, Syahbandar Perikanan Poumako, SMKN 2, dan Telkomsel.
Rapat koordinasi ini berlangsung di Aula Lanal Timika, Sabtu (3/9/2022), dan dihadiri Community Development PTFI Alvons Ramidi, dan Enviro Development PTFI.
Komandan Lanal Timika Letkol Laut (P) Apriles Lusien Sukirno, M.Han., M.Tr.Opsla yang diwakilkan oleh Palaksa Lanal Timika Mayor Laut (P) Avisesma Herlambang mengatakan, dalam program Kampung Bahari Nusantara, Lanal sebagai Forkopimda maritim.
Sehingga, dengan adanya Kampung Bahari Nusantara ini bisa membawa Forkopimda maritim, PT freeport Indonesia dan elemen pemerintahan lainnya bisa bertanggung jawab membangun Mimika lebih baik lagi dalam sektor pembangunan di wilayah Kab. Mimika.
Sementara itu, Lettu Laut (E) Satrio Prasojo dalam pemaparannya menyampaikan, pelaksanaan kegiatan Kampung Bahari Nusantara bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam pembinaan warga pesisir yang cinta bahari.
Disamping itu, untuk melestarikan budaya bahari dan terwujudnya kemanunggalan TNI AL dengan warga pesisir yang mandiri di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pariwisata ketahanan wilayah dan cinta tana air.
“Untuk saat ini Kampung Bahari Nusantara difokuskan di Kampung Ayuka, Distrik Mimika Timur terlebih dahulu,” kata Lettu Satrio.
Pelaksanaan Kampung Bahari Nasional akan dilakukan bertahap dari tahun ke tahun di pesisir wilayah kerja Lanal Timika, PT Freeport Indonesia dan berbagai elemen pemerintahan.
Menurut Lettu Satrio, Kampung Bahari Nusantara sebenarnya sudah terlaksana dari tahun 2020, tetapi baru merambat ke Timika beberapa hari ini. Untuk wilayah lain sudah banyak pengembangan desa pesisir.
“Kami dari Lanal bisa menjadi salah satu inisiator untuk mengkolaborasi dari beberapa program pemerintah daerah, bahkan dari PT Freeport dan elemen-elemen lain,” ujar Lettu Satrio.
Dengan adanya kolaborasi ini, maka menurut Lettu Satrio, program Kampung Bahari Nusantara ini bisa berjalan dengan baik.
“Kalau saya lebih ke fisik dan nonfisik. Misalnya kegiatan fisik, diarahkan bagaimana programnya yang penting terlihat nyata. Sedangkan nonfisik mengarah pada cara berpikir masyarakatnya yang jelas tiap tahun ada perubahan kearah yang lebih baik” tutur Lettu Satrio.
Lettu Satrio menambahkan, Lanal juga memiliki tugas sebagai pembinaan ketahanan wilayah, pembinaan kemapuan potensi maritim, komunikasi sosial maritim, program wilayah dan perbatasan serta bhakti TNI Angkatan Laut.
“Untuk penentuan pembangunan kita serahkan kepada tata ruang kota, atau dalam hal ini pemerintah daerah. Selain itu, untuk Lanal sendiri hanya sebagai pengawas di lapangan karena desa itu dibawah pemerintah daerah,” pungkas Lettu Satrio. (*/tri)
Continue Reading
Sumber: [1]