JAKARTA, Papuanesia.id – Sosok pahlawan dari Papua yang terlibat dalam Konferensi Malino 1946 yakni Frans Kaisiepo. Dia merupakan satu di antara tokoh Papua yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993.
Konferensi Malino merupakan sebuah pertemuan membahas pembentukan Republik Indonesia Serikat yang berlangsung pada tanggal 15 Juli-25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan. Tujuan pertemuan ini membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.
Dalam konferensi ini, Frans Kaisiepo menjadi utusan Nugini Belanda dan satu-satunya orang asli Papua di pertemuan tersebut. Dia tampil sebagai juru bicara dan menyarankan wilayah Papua disebut ‘Irian atau ‘tempat yang panas’ dalam bahasa Biak. Frans memahami bahasa Biak karena dia lahir di Pulau Biak pada 10 Oktober 1921.
Dalam perjuangan pascakemerdekaan, Frans menjadi salah satu promotor pergerakan perjuangan kemerdekaan di Bumi Cenderawasih. Dia orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih serta menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua. Akibatnya, dia mendapat hukuman 5 tahun penjara karena memimpin pemberontakan melawan Belanda di Kabupaten Biak.
Editor : Donald Karouw
Sumber: [1]