Indonesia, dengan ribuan suku dan etnisnya, adalah gudang harta karun budaya yang luar biasa. Di antara 1.340 suku yang ada di Indonesia, Suku Asmat dari Papua menonjol dengan keunikannya. Warisan budaya mereka kini dapat dinikmati di Museum Asmat yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Museum budaya salah satu suku di Papua ini adalah destinasi wisata budaya yang menampilkan dan melestarikan seni serta warisan Suku Asmat. Museum ini menampilkan kehidupan, pandangan hidup, dan adaptasi Suku Asmat dengan alam liar di sekitarnya. Ide pendirian museum ini berasal dari Ibu Tien Soeharto yang setelah mengunjungi pameran Suku Asmat di Jakarta pada tahun 1985, merasa budaya ini layak untuk dilestarikan dan dipamerkan secara luas.
Didirikan pada tahun 1977 dengan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Belanda, museum ini dibangun dalam waktu 51 hari, mulai 20 Februari 1986 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1986. Museum yang terletak di lahan seluas 6.500 m² ini terinspirasi dari rumah adat Kariwari dan memadukan elemen modern serta tradisional dalam desainnya.
Museum budaya ini memiliki tiga bangunan utama yang digunakan sebagai ruang pamer berbagai artefak asli Suku Asmat. Bangunan pertama menampilkan hubungan manusia dengan lingkungan, termasuk pakaian adat, aksesori, diorama mata pencaharian, dan patung nenek moyang. Bangunan kedua mengeksplorasi hubungan masyarakat Asmat dengan budayanya, menampilkan alat-alat tradisional seperti peralatan sagu, senjata berburu, dan alat musik tradisional. Bangunan ketiga mengangkat tema kreativitas manusia, menampilkan seni kontemporer yang terinspirasi dari seni tradisional Asmat, termasuk ukiran kayu yang menakjubkan.
Para perajin ukiran kayu Asmat, dikenal sebagai wow ipits yang menggunakan alat-alat sederhana untuk menciptakan karya seni memukau. Seni ukir kayu adalah bagian penting dari kehidupan Suku Asmat dan menambah daya tarik utama museum.
Museum budaya ini tidak hanya menampilkan artefak, tetapi juga menawarkan beragam kegiatan seperti lokakarya dan pertunjukan budaya yang memberikan wawasan lebih dalam tentang budaya Asmat. Pengunjung juga dapat mencicipi kuliner khas Papua seperti papeda. Fasilitas audio-visual di museum memudahkan pengunjung memahami informasi yang disajikan dan area khusus untuk berfoto dengan latar belakang budaya Asmat menambah pengalaman yang menyenangkan.
Sebelum berkunjung, pastikan dulu untuk mendapat informasi terbaru melalui akun Instagram resmi Museum budaya ini. Museum ini buka setiap hari dari pukul 09:00 hingga 16:00. Di Museum Asmat, pengunjung bisa menghargai keindahan dan kompleksitas budaya Suku Asmat serta memahami pentingnya pelestarian warisan budaya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi museum satu ini di Taman Mini Indonesia Indah. Nikmati dan hargai kekayaan budaya Suku Asmat yang luar biasa dan dapatkan pengalaman yang memperkaya pengetahuan serta apresiasi terhadap budaya Indonesia.