Foto: Parade Militer Memperingati Hari Kemerdekaan 70 Tahun Republik Rakyat China (RRC) di Beijing pada Selasa, 1 Oktober 2019 (REUTERS/Thomas Peter )
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden China Xi Jinping akhirnya buka suara soal tekanan yang ditujukan pada negaranya terkait penyelidikan corona (COVID-19). Dalam pidatonya untuk Majelis Kesehatan Dunia (WHA) Senin (18/5/2020), ia malah mendukung adanya penyelidikan asal usul di pandemi.
Hal ini berbeda dari sikap China sebelumnya yang menolak penyelidikan. “Pekerjaan (penyelidikan) harus didasarkan pada sains dan profesionalisme, yang dipimpin WHO dan dilakukan secara objektif dan tidak memihak,” katanya sebagai mana dikutip Strait Times, Selasa (19/5/2020).
Ia juga menegaskan bahwa Beijing sudah bersikap sangat transparan dan bertanggung jawab. “Kami melakukan apapun dengan kemampuan kami untuk mendukung negara yang membutuhkan,” katanya.
Di kesempatan yang sama ia menjanjikan bakal membagikan vaksin ke negara lain segera setelah ditemukan. Ia pun akan memberi bantuan pada WHO hingga US$ 2 miliar.
Sebelumnya penyelidikan terhadap asal usul corona digaungkan Australia dan Uni Eropa. Bahkan 62 negara mendukung keinginan keduanya.
Beberapa kali Presiden AS Donald Trump menuding China gagal membendung wabah COVID-19. Ia pun mengaku punya bukti yang mengaitkan awal COVID-19 dengan sebuah laboratoriun virologi di Wuhan.
Wuhan sendiri adalah ibukota provinsi Hubei, di China tengah. Kota itu menjadi pusat pertama penyebaran corona jenis baru ini di akhir 2019 lalu.
Trump pun sempat berujar enggan berkomunikasi dengan Xi. Ia bahkan mengancam memutus hubungan dengan China, yang membuat global khawatir akan ancaman babak baru perang dagang.
Hingga kini, ada sekitar 4,9 juta kasus COVID-19 secara global. Sebanyak 212 negara dan teritori terinfeksi.
(sef/sef)