Liputan6.com, Jakarta Lebih dari dua bulan yang lalu, Mirabai Nicholson-McKellar mengalami gejala batuk kering ringan dan sesak napas. Saat itu, untuk pertama kalinya ia dinyatakan positif COVID-19.
Wanita asal Byron Bay, Australia itu menerima surat sembuh dari COVID-19 pada 25 April yang lalu. Selama 72 jam dirinya tak bergejala dan diperbolehkan keluar dari isolasi.
“Saya meninggalkan rumah untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu dan saya benar-benar pergi ke laut lalu berenang,” kata Mirabai.
Namun tiga hari kemudian, sekitar enam minggu setelah gejala pertamanya, dia jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit lagi. “Saya mengalami sakit pada dada yang cukup parah dan kembali sesak,” kata Mirabai seperti dikutip dari ABC News pada Rabu (20/5/2020).
“Mereka mengambil tes swab lagi dan saya dinyatakan positif,” ujar wanita 35 tahun itu.
Tak Tahu Kapan Sembuh
68 hari sejak dinyatakan positif COVID-19 untuk pertama kalinya, Mirabai untuk ketiga kalinya dinyatakan kembali terkena virus corona.
“Nasehat medis yang saya terima selama waktu ini tidak begitu konsisten. Sangat tidak jelas. Seringkali ‘kami tidak tahu’ adalah apa yang mereka katakan,” kata Mirabai.
“Ini benar-benar suatu perjuangan, dengan banyaknya yang tidak diketahui oleh orang-orang dan dokter serta tenaga kesehatan yang tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kapan saya akan pulih? Kapan saya akan tidak menular? Apakah saya masih menular?”
Bergabung dalam Forum Internasional
Mirabai yang merasa kesepian karena isolasi memutuskan untuk bergabung dengan Body Politic COVID Support Group, forum internasional untuk COVID-19 yang dikelola oleh Fiona Lowenstein, seorang pasien yang dirawat di New York, Amerika Serikat.
“Saya tidak bisa mengungkapkan kepada Anda betapa pentingnya bagi saya untuk tidak merasa sendirian. Rasanya seperti naik roller coaster yang gila,” kata Mirabai.
Dia mengatakan, mendengar dan saling berbagi pengalaman dengan orang lain adalah hal yang baik dan membuatnya merasa seperti didukung oleh orang lain.
“Saya hanya ingin menjadi lebih baik. Saya hanya ingin ini selesai.”
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Pencegahan penyebaran virus corona dilakukan oleh sejumlah negara. Seperti yang dilakukan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, yang melarang warganya berpergian ke luar negeri untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19.