Jumat, 22 Mei 2020 – 23:47 WIB
Ilustrasi tes virus corona. Foto: Ricardo/JPNN
jpnn.com, INGGRIS – Oxford University dan AstraZeneca mengumpulkan kurang lebih 10.000 orang, dewasa dan anak-anak di Inggris untuk uji coba vaksin COVID-19.
Sejumlah lembaga di Inggris telah menerima lembar pendaftaran dari 10.260 orang dewasa dan anak-anak, untuk memeriksa seberapa baik sistem kekebalan manusia merespon vaksin yang diuji coba.
Uji coba ke manusia atau uji klinis itu juga akan mengetahui seberapa aman penggunaan vaksin, kata pihak universitas.
Para peneliti mengutamakan tenaga kesehatan dan pekerja sektor publik, untuk mendaftar pada uji coba vaksin itu guna mengetahui keampuhannya.
Setidaknya, mereka berisiko tertular virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19, saat menjalani kegiatan sehari-hari.
Uji coba tahap pertama telah dimulai sejak 23 April, melibatkan lebih dari 1.000 relawan berusia 18 tahun sampai 55 tahun.
Oxford University mengatakan uji coba tahap II dan III akan melibatkan warga berusia 56 tahun, dan mereka yang lebih tua serta anak-anak berusia 5-12 tahun.
“Kecepatan menguji coba vaksin hingga memasuki tahap akhir uji klinis merupakan terobosan penelitian dari Oxford,” kata pimpinan eksekutif AstraZeneca, Mene Pangalos.