Jakarta, CNBC Indonesia– Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen menawarkan bantuan bagi rakyat Hong Kong, usai ribuan demonstran kembali memprotes rencana China terkait UU Keamanan Nasional baru.
Dikutip dari Reuters, Taiwan telah menjadi tempat perlindungan bagi sebagian rakyat pro-demokrasi yang melarikan diri dari Hong Kong, setelah goncangan protes anti-pemerintah China ini terjadi sejak tahun lalu.
Pada Minggu (24/05), Demonstran anti-pemerintah China kembali membanjiri pusat kota Hong Kong atas aksi protes terkait UU Keamanan Nasional Baru. Aksi ini kemudian berimbas pada Otoritas keamanan setempat yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa.
Dilansir dari laman Facebook pribadi Presiden Tsai pada Minggu malam, Dia menyatakan UU yang diusulkan oleh China dapat menjadi ancaman serius bagi kebebasan dan keadilan rakyat Hong Kong.
“Peluru dan kekerasan bukanlah cara tepat dalam berkomunikasi dengan rakyat Hong Kong,” tambahnya.
Dia menegaskan saat ini komunitas internasional secara aktif telah mengulurkan bantuan bagi rakyat Hong Kong. Bahkan Taiwan akan terus maju mendukung dan menyediakan bantuan yang diperlukan bagi Hong Kong.
Diketahui, Taiwan tidak memiliki undang-undang terkait pengungsi yang ditunjukan pada demonstran Hong Kong. Sehingga secara hukum sangat memungkinkan bagi Taiwan untuk membantu warga Hong Kong yang ingin mencari keselamatan atas ancaman politik.
Data resmi menyebut pada kuartal I 2020, tercatat jumlah imigran Hong Kong ke Taiwan melonjak 150% menjadi 2.383 orang dari periode yang sama tahun lalu.
Johnny Chiang, ketua partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, mengatakan sejak Tsai terpilih kembali pada Januari, ia kerap berulang kali menyatakan dukungannya bagi Hong Kong sejak kampanye namun gagal memberikan bantuan yang nyata.
“Jangan biarkan ‘mendukung Hong Kong’ hanya sebagai omong kosong belaka.” Sampaikan opini Anda tentang undang-undang legislatif. Beri dukungan dengan tindakan nyata, “ujar Chiang.
Sementara itu, Partai Kekuatan Baru dikabarkan sedang mendesak kabinet pemerintahan Tsai untuk membentuk satgas khusus demi membantu rakyat Hong Kong.
Kerusuhan yang mengguncang Hong Kong sejak tahun lalu ini, kembali terjadi usai kerumunan warga kembali memadati jalanan pusat kota, sejak hari Minggu lalu (24/05). Selain UU Keamanan Nasional, para warga juga menentang pembatasan yang diberlakukan pemerintah China atas penyebaran wabah virus corona sambil berteriak “Kemerdekaan Hong Kong adalah satu-satunya jalan keluar”. (dob/dob)