PIKIRAN RAKYAT – Ilmuwan mengatakan pembentukan Matahari, Tata Surya dan kemunculan kehidupan di Bumi kemungkinan merupakan konsekuensi dari tabrakan antara galaksi Bima Sakti (Milky Way) dengan galaksi lebih kecil yang bernama Sagitarius.
“Kelahiran Matahari adalah karena pertemuan dekat dengan galaksi pendamping berbentuk lingkaran kecil yang disebut Sagitarius,” kata seorang ilmuwan Spanyol, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail.
Analisis usia bintang terdekat menunjukkan bahwa galaksi terbentuk dalam ledakan tak lama setelah berdekatan dengan galaksi Sagitarius pada tiga waktu tertentu.
Baca Juga: Pajang Keranda Mayat Pengganti Portal, Cara Unik Warga Kabupaten Kediri Ingatkan Bahaya COVID-19
Munculnya riak-riak yang disebabkan oleh tabrakan kosmik memicu serangkaian peristiwa, salah satunya menyebabkan pembentukan Matahari sekitar 4,7 miliar tahun yang lalu.
Penemuan ini didasarkan pada pengamatan satelit Gaia dari Badan Antariksa Eropa (ESA) yang telah diluncurkan pada Desember 2013 untuk membuat peta 3D dari galaksi Bima Sakti.
“Diketahui dari model yang ada bahwa Sagitarius jatuh ke Bima Sakti sebanyak tiga kali, pertama sekitar lima atau enam miliar tahun yang lalu, kemudian sekitar dua miliar tahun yang lalu, dan satu miliar tahun yang lalu,” kata Dr. Tomas Ruiz-Lara, selaku penulis utama penelitian dari Institut Kepulauan Canary Astrofisika (IAC), Tenerife, di Spanyol.
Baca Juga: Sebut 17 Orang per Hari Meninggal karena Covid-19, Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Serius
“Ketika kami melihat data Gaia tentang Bima Sakti, kami menemukan tiga periode peningkatan pembentukan bintang yang memuncak 5,7 miliar tahun lalu, 1,9 miliar tahun lalu, dan 1 miliar tahun lalu, sesuai dengan waktu saat Sagitarius diyakini telah melewati cakram Bimasakti,” tambahnya.