KOMPAS.com – Pebalap Formula E, Daniel Abt, didiskualifikasi lantaran ketahuan
menggunakan jasa joki atau pemain pengganti dalam ajang balapan virtual/online.
Ajang balapan virtual Formula E Race berlangsung pada Sabtu (23/5/2020), yang merupakan kompetisi online yang diikuti pebalap-pebalap Formula E sungguhan akibat pandemi Covid-19.
Selain didiskualifikasi, Daniel juga dikenakan denda oleh pihak penyelenggara
senilai 10.000 euro atau sekitar Rp 161 juta.
Baca juga: Melihat Perjalanan Data di Balapan Formula 1
“Saya meminta maaf kepada penyelenggara Formula E, penggemar dan rekan satu tim karena tidak menjalani balapan ini secara benar, saya sangat menyesali hal ini,” ungkap Daniel dalam sebuah pernyataan, dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Kamis (28/5/2020).
Dalam ajang tersebut, para pesaing mencurigai aksi Daniel dan menuding bahwa ia menyewa jasa profesional gamer untuk menggantikan dirinya selama pertandingan berlangsung.
Kecurangan itu pun dicurigai setelah Daniel berhasil lolos di babak kualifikasi, dan mampu menyelesaikan balapan di posisi ketiga.
Padahal, sebelumnya Daniel tidak pernah mampu menyelesaikan balapan di posisi yang lebih baik dari posisi sebelumnya di urutan ke-15. Lalu, bagaimana tim Formula E bisa mengetahui kecurangan tersebut?
Baca juga: Ini Dia, Negara yang Punya Gamer Terhebat di Dunia
Dijelaskan bahwa saat dilakukan investigasi, tim Formula E menemukan bahwa alamat IP (internet protocol) yang terhubung ke balapan virtual ternyata bukan berasal dari koneksi perangkat yang dimainkan oleh Daniel.
Tim Formula E juga mengungkap bahwa Daniel didapati telah menggunakan jasa gamer profesional berusia 18 tahun bernama Lorenz Hoerzing, yang merupakan pemenang di ajang kompetisi balapan e-sport.
Akibat kejadian ini, Hoerzing pun dikenakan sanksi dan didiskualifikasi dari turnamen balapan e-sport yang ia geluti.
