PIKIRAN RAKYAT – Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekaligus Biosafety Officer (BSO) Ratih Asmana Ningrum mengatakan virus SARS-CoV-2 bersifat lebih menular atau menginfeksi dibanding Virus Corona yang sudah teridentifikasi sebelumnya seperti MERS dan SARS.
Ratih Asmana mengatakan, perbedaan dari virus yang saat ini mewabah di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia, dibanding dengan virus tipe sebelumnya lebih efisien berkaitan dengan ACE-2 reseptor.
“Itu makanya dia sangat contagious menular),” kata Manager Laboratorium Bio Safety Level 3 (BSl 3) LIPI Ratih dalam webinar ‘Talk to Scientists: Bekerja di Masa Pandemi‘ sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara Sabtu, 30 Mei 2020.
Baca Juga: Surabaya Jadi Kota dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi, Khofifah: Jadikan Sebagai Pengingat
Menurut Ratih, SARS-CoV-2 yang menginfeksi manusia bisa menyebabkan gejala diantaranya batuk dan demam pada umumnya.
Sementara pada kasus yang berat, virus itu bisa berkontribusi menyebabkan diare dan kegagalan organ seperti gagal ginjal.
“Pada kasus berat respon imun menjadi gagal,” tutur Ratih.
Baca Juga: Siap Gelar Pilkada di Tengah Pandemi, Ridwan Kamil Minta KPU Jadi Lembaga yang Responsif
Ketika masuk ke tubuh manusia, SARS-CoV-2 langsung menuju dan berikatan dengan angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) sebagai ‘pintu masuk’ untuk menginfeksi dan memperbanyak diri.
ACE2 adalah enzim yang menempel pada permukaan luar atau membran sel-sel di beberapa organ.