AP/Lee Jin-manSeorang petugas disinfektan yang mengenakan alat pelindung dan membawa semprotan disinfektan sedang membantu mengurangi penyebaran virus corona sebelum sekolah dibuka kembali. Kegiatan pembersihan itu dilakukan di kafetaria sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin, 11 Mei 2020.
KOMPAS.com – Korea Selatan kembali menutup lebih dari 200 sekolah, hanya beberapa hari setelah mulai dibuka.
Penutupan itu dilakukan setelah munculnya puluhan kasus baru di negara tersebut dalam pekan ini.
Dikutip dari BBC, ribuan siswa di Korea Selatan pada Rabu (27/5/2020) mulai masuk kembali saat negara itu melonggarkan pembatasan sekolah.
Namun aktivitas belajar mengajar tersebut tak berlangsung lama, sebab sehari kemudian dikonfirmasi ada 79 kasus baru yang dilaporkan.
Jumlah 79 kasus dalam sehari tersebut termasuk yang tertinggi di Korsel dalam dua bulan terakhir.
Baca juga: Covid-19, Korea Selatan Batasi Jumlah Murid Masuk Sekolah
Diduga berasal dari gudang e-commerce
Sebagian kasus disebut-sebut berkaitan dengan pusat distribusi di luar Seoul yaitu gudang di kota Bucheon.
Gudang tersebut dijalankan oleh perusahaan e-commerce terbesar di negara itu yaitu Coupang.
Pejabat setempat mengatakan fasilitas itu tidak sepenuhnya mematuhi langkah-langkah pengendalian infeksi.
Para pejabat kesehatan bahkan menemukan jejak Covid-19 pada sepatu dan pakaian pekerja.
Sejumlah ahli menyebut, kemungkinan bahwa Korea Selatan akan terus melihat peningkatan kasus karena terus menguji ribuan karyawan dari pusat.