KOMPAS.com – Saat negara-negara lain terus mencatatkan kasus kematian akibat Covid-19, Vietnam masih bertahan dengan 0 (nol) kasus kematian akibat pandemi virus corona sejauh ini.
Jumlah kasus yang terkonfirmasi di negara itu pun relatif rendah, yakni hanya ada di angka 328 kasus dan 279 di antaranya sudah dinyatakan sembuh, berdasarkan data dariWorldometer, Minggu (31/5/2020).
Padahal, secara geografis wilayah negara ini berbatasan langsung dengan daratan China di bagian utara. Selain itu, negara berpenduduk 98 juta jiwa ini juga setiap tahunnya menerima jutaan pengunjung dari China.
Vietnam juga tercatat sebagai salah satu negara dengan penghasilan rendah dan memiliki sistem kesehatan yang tidak begitu baik dibandingkan negara di wilayah ASEAN misalnya.
Perbandingan dokter dan masyarakat di sana adalah 8:10.000 jiwa, ini adalah sepertiga dari rasio perbandingan yang sama di Korea Selatan.
Baca juga: Nol Korban Meninggal, Bagaimana Vietnam Berhasil Menangani Pandemi Corona?
Lalu apa sesungguhnya yang dilakukan pemerintah juga masyarakat Vietnam hingga mereka tidak memiliki satu pun kasus kematian yang terkait dengan Covid-19 sejak pertama hingga saat ini?
ALARMING: Total Cases crossed the 90,000 mark today at 7:00 pm with 1,869 New Cases reported across ASEAN in the past 24 hours. Indonesia has reported 700 New Cases – the highest ever number of New Cases for the country.#COVID19 #CoronaVirusOutbreak #CoronaVirus pic.twitter.com/bIfLiBZU9z
— The ASEAN Post (@theaseanpost) May 31, 2020
Bertindak cepat melakukan isolasi
Melansir dari CNN, Sabtu (30/5/2020) Vietnam sempat melakukan penguncian secara nasional selama 3 minggu. Setelah itu, aturan social distancing ditarik pada akhir April.
Tidak ditemukan satu pun kasus infeksi lokal selama 40 hari, kegiatan bisnis dan sekolah dibuka kembali, kehidupan pun perlahan kembali normal.
Jumlah kasus yang tergolong rendah itu membuat banyak pihak memandang skeptis, apalagi dengan melihat kondisi negara tersebut.
Baca juga: Update: Perkembangan Wabah Corona di ASEAN, Kamboja, Laos, dan Vietnam Laporkan 0 Kematian
Namun, salah satu dokter penyakit menular yang bertugas di salah satu rumah sakit utama untuk Covid-19 yang dibangun oleh Pemerintah Vietnam, Guy Thwaites menyebut data tersebut sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
“Saya pergi ke bangsal setiap hari, saya tahu kasusnya, saya tahu di sana tidak ada kematian,” kata Thwaites yang juga merupakan Kepala Unit Penelitian Klinis Oxford University di Ho Chi Minh City.
Dia menyebut, jika memang jumlahnya dipercaya lebih besar dari yang saat ini tercatat pasti dengan mudah pasien-pasien itu ditemukan di rumah sakit-rumah sakit.
Sigap sejak awal
REUTERS/Nguyen Huy Kham Warga Vietnam tampak ceria setelah pihak berwenang mengangkat karantina di desa Dong Cuu, desa karantina Vietnam terakhir yang terkena penyakit virus corona (Covid-19), di luar Hanoi, Vietnam 14 Mei 2020.
Negara ini mulai bersiap menghadapi persebaran virus corona beberapa pekan sebelum kasus pertama terdeteksi di sana.
Padahal saat itu pihak China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih menyebut penularan dari manusia ke manusia belum terbukti adanya.
Namun, Vietnam memilih untuk tidak mau ambil risiko dan tetap melakukan pencegahan sebisa yang mereka bisa upayakan.
Thwaites menyebut respons cepat ini yang membuat Vietnam berhasil.
“Tindakan mereka di akhir Januari dan awal Februari jauh lebih cepat dari negara lain. Dan itu sangat membantu mereka mempertahankan kontrol (terhadap wabah),” katanya.
Baca juga: Kemendagri Klarifikasi Tak Larang Ojek Online Saat New Normal
Hal itu dibenarkan oleh Wakil Kepala Departemen Pengendalian Infeksi di National Institute of Hygiene and Epidemiology di Hanoi, Pham Quang Thai.