Home News George Floyd Positif, Gubernur di AS Minta Pendemo Tes Corona

George Floyd Positif, Gubernur di AS Minta Pendemo Tes Corona

by Papua Damai
George Floyd Positif, Gubernur di AS Minta Pendemo Tes Corona

Jakarta, CNBC IndonesiaGeorge Floyd dinyatakan positif terinfeksi corona (Covid-19). Sebagaimana dilaporkan CNN International, lelaki yang kematiannya memicu amarah warga AS itu, adalah penderita Covid-19.

Hal ini didapat dari laporan otopsi pemerintah di Hennepin County Medical yang dirilis, Kamis (4/6/2020). “Usap hidung post mortem ditemukan positif untuk RNA 2019-nCOV,” tulis laporan itu.


Secara lebih lanjut hal ini juga dikatakan dokter otopsi dr. Andrew Baker. Namun, ditegaskannya sepertinya Floyd merupakan orang tanpa gejala.

“Hasil otopsi sepertinya merefleksikan kasus asimtomatik tetapi PCR menunjukkan adanya infeksi,” katanya.

Laporan ABC menyebutkan Floyd dikatakan sudah terinfeksi sejak 3 April. Ini diketahui dari tes yang dilakukannya bulan tersebut.

Namun pemberitaan ini masih simpang siur. Floyd juga sempat dikabarkan sudah sembuh dari corona meski virus masih ditemukan dalam tubuhnya.

Tapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan positif RNA belum tentu mengindikasikan seseorang bisa menularkan COVID-19. Sebelumnya dalam otopsi independen, ia disebut meninggal karena dibunuh.

Sementara itu, Gubernur negara bagian Minnesota Tim Walz meminta semua pengunjuk rasa untuk diuji COVID-19. Ini dikatakannya setelah pemberitaan hasil positif Floyd keluar.

“Siapa pun yang berdemonstrasi harus menerima tes untuk Covid-19,” tulis Walz Kamis malam dikutip CNN International.

“Jika Anda pikir Anda telah terpapar, dapatkan tes lima hari setelah acara. Jika tes itu ternyata negatif, tes lagi 14 hari setelah acara.”

[Gambas:Twitter]

George Floyd adalah seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun. Ia

Tragedi ini, tulis AFP, bermula saat George ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu. Uang yang ia gunakan senilai US$ 20 (Rp 292 ribu).

Laporan itu disampaikan pada 25 Mei siang, ketika Floyd membeli sebungkus rokok dari sebuah toko kelontong, Cup Foods. Pegawai toko melapor ke polisi karena meyakini uang tersebut palsu.

Sebagaimana dilansir AFP, dalam sebuah video yang menjadi viral, saat penangkapan sang polisi bernama Derek Chauvin, menekan leher Floyd dengan lututnya. Padahal ia dalam keadaan sedang diborgol dan menelungkup di pinggir jalan, Selama kurang lebih tujuh menit.

Dalam video itu terlihat floyd berkali-kali merintih kesakitan dan mengaku sulit bernafas. Ia bahkan sempat menangis dan memanggil ibunya sesaat sebelum tewas.

“Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas… Mama. Mama,” ujar George diiringi dengan rintihan sebelum tewas.

Beberapa masyarakat yang berada di lokasi kejadian meminta Chauvin untuk melepaskan lututnya dari leher Floyd. Sayangnya permintaan tersebut tidak diindahkan.

Saat Floyd tidak lagi bergerak dan merintih, ia langsung dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulan. Sesampainya di rumah sakit Hennepin County Medical Center, ia dinyatakan meninggal dunia.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Read More

Related Posts