Home News Terkuak Fakta Baru, Bumi Terima Sinyal Misterius dari Angkasa Luar Tiap 157 Tahun

Terkuak Fakta Baru, Bumi Terima Sinyal Misterius dari Angkasa Luar Tiap 157 Tahun

by Papua Damai
Terkuak Fakta Baru, Bumi Terima Sinyal Misterius dari Angkasa Luar Tiap 157 Tahun

Liputan6.com, Jakarta – Para astronom telah menemukan siklus aktivitas dalam fast radio bursts (FRB) atau ledakan radio cepat lainnya, yang berpotensi menggali petunjuk penting tentang fenomena angkasa luar misterius ini.

Mengutip CNN, Selasa (9/6/2020), ini adalah yang kedua kalinya, para astronom mendeteksi sinyal radio misterius.

FRB, adalah semburan gelombang radio yang panjangnya milidetik, dan para astronom dapat melacak beberapa ledakan radio kembali ke galaksi asalnya. Kendati demikian, mereka belum menentukan penyebab sebenarnya dari ledakan tersebut.

Menurut para astronom, individual FRB dipancarkan satu kali dan tidak berulang. Tetapi yang berulang diketahui mengirimkan gelombang radio pendek dan energik beberapa kali.

Pengamatan sebelumnya menunjukkan bahwa biasanya ketika FRB berulang, terjadi secara sporadis atau dalam sebuah klaster.

Menurut astronom, pola itu berubah awal tahun ini, ketika mereka menemukan bahwa sinyal FRB 180916.J0158 + 65 memiliki pola semburan yang terjadi setiap 16,35 hari. Selama empat hari, sinyal akan melepaskan satu atau dua ledakan setiap jam. Kemudian, akan diam selama 12 hari. (Baca di sini: Berulang Setiap 16 Hari, Sinyal Radio Misterius dari Angkasa Luar Terkuak)

Sekarang, mereka telah mendeteksi pola FRB kedua, yang dikenal sebagai FRB 121102. Selama pola siklus ini, sinyal dipancarkan dalam jendela waktu 90 hari, diikuti oleh periode diam 67 hari. Pola ini berulang setiap 157 hari.

Fenomena angkasa luar FRB 121102 kemudian dikenal sebagai FRB berulang sejak 2016. Sekarang, para astronom tahu sinyal itu memiliki pola.

“Sampai sekarang, hanya satu FRB berulang lainnya yang diketahui menunjukkan pola seperti itu dalam aktivitasnya semburannya,” kata Kaustubh Rajwade, penulis studi utama dan peneliti postdoctoral dalam astronomi di University of Manchester, dalam sebuah email.

“Menemukan pola seperti itu mengungkapkan petunjuk penting tentang apa yang bisa menjadi nenek moyang FRB. Sebuah periodisitas memberitahu kita bahwa objek yang menghasilkan FRB mungkin dalam orbit dengan benda astrofisika lainnya.”

Studi ini dipublikasikan Minggu 7 Juni di journal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

FRB 121102 adalah FRB yang pertama kali dilacak kembali ke sumbernya, dihubungkan kembali ke galaksi kerdil kecil lebih dari 3 miliar tahun cahaya pada tahun 2017.

“Fakta bahwa pola FRB berulang setidaknya 10 kali lebih lama daripada yang berulang setiap 16,4 hari menunjukkan potensi rentang besar untuk aktivitas tersebut,” kata para peneliti.

Read More

Related Posts