TEMPO.CO, Jakarta – Lembaga antariksa Amerika Serikat NASA telah memberikan kontrak senilai US$ 187 juta (Rp 2,5 triliun) kepada Northrop Grumman untuk membangun persinggahan tempat astronot tinggal sebelum mendarat di Bulan.
Dinamai habitation and logistics outpost (HALO), tempat itu direncanakan berukuran kecil dan menjadi bagian dari Lunar Gateway, stasiun ruang angkasa kecil yang akan mengorbit Bulan.
Gateway merupakan bagian dari misi Artemis, yang akan membuat wanita pertama dan pria berikutnya kembali ke Bulan pada 2024 dan perjalanan kembali reguler selama dekade berikutnya. HALO dan Gateway Power and Propulsion Element (PPE) akan diluncurkan 2023, setahun sebelum misi Artemis itu.
NASA mengatakan Gateway akan membantu mereka membangun kehadiran yang berkelanjutan di Bulan saat memperluas upaya mendaratkan astronot di permukaan, bahkan membangun pangkalan. Gateway akan bertindak sebagai pos untuk melakukan perjalanan ke permukaan Bulan, astronot akan tiba dari Bumi, berlabuh di stasiun, kemudian berangkat ke Bulan.
Bentuk HALO akan jauh lebih kecil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), bahkan ketika semua modul ditambahkan, dan akan dirakit di Bumi, lalu diterbangkan ke Bulan. “Ini sangat kecil, ini bukan ISS. Ini sesuatu yang sangat bisa dilakukan dan kami akan bekerja dengan industri untuk memastikan bergerak sangat cepat,” ujar Mark Wiese, manajer logistik Gateway, seperti dikutip laman Daily Mail, Senin, 8 Juni 2020.
Orbital Science Corporation of Dulles, Virginia, anak perusahaan milik Northrop Grumman Space, diberi kontrak desain dan pengembangan. Kontrak tersebut akan digunakan untuk mendanai tinjauan desain awal HALO, yang diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2020.
Administrator NASA Jim Bridenstine menerangkan kontrak itu adalah tonggak penting lainnya dalam rencana NASA untuk membangun operasi Bulan yang kuat dan berkelanjutan. “Gateway adalah komponen kunci dari arsitektur Artemis jangka panjang NASA dan kemampuan HALO meningkatkan rencana untuk eksplorasi manusia di Bulan dan persiapan untuk misi manusia ke Mars,” kata dia.
HALO akan menjadi tempat tinggal bertekanan di Gateway seperti ISS, yang akan terlihat seperti rakitan atau modular dan dapat diperluas. Di sinilah para astronot akan menghabiskan waktunya saat mengunjungi stasiun bersama pesawat ruang angkasa Orion, yang akan membawanya ke 238.900 mil menuju Bulan.
Tinjauan desain pendahuluan adalah salah satu dari serangkaian pos pemeriksaan dalam siklus hidup desain proyek teknik yang kompleks, sebelum pembuatan perangkat keras dimulai. Saat proses peninjauan berlangsung, rincian desain kendaraan dinilai untuk memastikan sistem keseluruhan yang aman dan diandalkan untuk penerbangan.
Dana tersebut juga akan memungkinkan Northrop Grumman untuk menyelesaikan desain semua sistem dan sub sistem HALO–dirancang di sekitar pesawat ruang angkasa Cygnus yang membawa kargo ke ISS. Vice president civil and commercial satellites di Northrop Grumman, Steve Kerin, mengatakan keberhasilan pesawat ruang angkasa Cygnus dan lini produksi aktifnya membantu Northrop Grumman untuk mengirimkan modul HALO.
“HALO adalah elemen penting dalam eksplorasi jangka panjang NASA, dan tim program HALO kami akan melanjutkan pekerjaannya dalam membangun dan mengirimkan modul ini dalam kemitraan dengan NASA,” tutur Kerin.
Selain itu, NASA juga akan memberikan kontrak kedua dengan nilai yang belum dikonfirmasi dan akan diumumkan pada akhir 2020. Kontak inilah yang akan membuat Northrop Grumman benar-benar membangun dan merakit HALO, dan juga memungkinkannya untuk diintegrasikan dengan kekuatan Gateway dan elemen propulsi sebelum diluncurkan pada 2023.
DAILY MAIL | NASA