Jakarta, Selular.ID – Belum lama ini, pemilik chipset Helio, MediaTek dituding telah melakukan pemalsuan skor Benchmark smartphone. Hal ini dilakukan demi mendapat skor tertinggi dari Helio.
Dalam laporan yang dibuat AnanTech, MediaTek disebut telah menyusupkan sejumlah kode tambahan dalam sebuah file. Kode ini diklaim bisa memacu skor Benchmark smartphone. Dengan kata lain, kode akan memaksa ponsel pintar untuk selalu berada di performa tertinggi saat tengah diuji dalam aplikasi AnTuTu ataupun Geekbench.
Kecurangan ini disebut terjadi pada skor Helio G90T yang tertanam pada Redmi Note 8 Pro. Menariknya, perangkat Xiaomi yang baru meluncur di Indonesia juga mengandalkan chipset MediaTek, yaitu Helio G85 yang tertanam pada Redmi Note 9.
Menanggapi hal ini, Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa Mi Fans (penggemar Xiaomi) tak perlu menggandalkan skor Benchmark sebagai satu-satunya standar performa dari sebuah smartphone. Terlebih, jika ingin membeli smartphone gaming.
“Ketika bicara soal gaming, kami menghimbau agar pengguna bisa merasakan langsung dengan bermain game (bukan dengan benchmark)” ujar Alvin, usai peluncuran Redmi Note 9 Series, Selasa (9/6).
“Jangan terpaku dengan angka Benchmark, angka hanya suatu nilai,” sambungnya.
Baca juga: Ini Alasan Perbedaan Chipset Redmi Note 9 dan Note 9 Pro
Lebih lanjut, Alvin juga memaparkan pengujian skor Benchmark Xiaomi dilakukan dalam lab khusus milik Xiaomi serta aplikasi Benchmark yang digunakan selalu versi update.
“Kami juga selalu menguji coba smartphone dalam kondisi baterai penuh,” ujar Alvin.
Kendati begitu, Xiaomi juga membuktikan kepercayaannya terhadap MediaTek. Alvin mengatakan dalam beberapa tahun terakhir performa dari chipset MediaTek justru semakin meningkat, misalnya pada Helio G85 di Redmi Note 9.
“Dari Skor AnTuTu, chipset MediaTek Helio G85 naik sekitar 20 persen melebihi Snapdragon 665 (Redmi Note 8),” papar Alvin.