Home News Wahana Antariksa NASA Temukan “Tulang Manusia” di Mars, Apakah Itu?

Wahana Antariksa NASA Temukan “Tulang Manusia” di Mars, Apakah Itu?

by Papua Damai
Wahana Antariksa NASA Temukan “Tulang Manusia” di Mars, Apakah Itu?

Gambar batuan Mars yang mirip tulang manusia. Gambar ini diambil Curiosity Rover NASA melalui MastCam pada 14 Agustus 2014.NASA/JPL-Caltech/MSSSGambar batuan Mars yang mirip tulang manusia. Gambar ini diambil Curiosity Rover NASA melalui MastCam pada 14 Agustus 2014.

KOMPAS.com – Foto mirip tulang manusia itu diambil penjelajah Curiosity, wahana antariksa milik Badan Antariksa Amerika ( NASA) pada tahun 2014 lalu.

Dalam foto yang diambil Curiosity di permukaan planet Mars itu, menunjukkan tulang paha di tengah puing-puing planet ini.

Gambar tersebut diambil robot penjelajah, Curiosity Rover’s MastCam pada 14 Agustus 2014 dan dengan cepat menghembuskan teori konspirasi sebagai bukti Planet Merah ini pernah menyimpan kehidupan.

Akibat merebaknya teori ini, membuat NASA pasang badan untuk meluruskan catatan tersebut.

Baca juga: Bulan Depan, Uni Emirat Arab Akan Meluncurkan Misi Pertama ke Mars

“Dilihat oleh Curiosity Rover lewat MastCam-nya, itu adalah batu Mars yang mungkin terlihat seperti tulang paha femur,” kata juru bicara NASA dalam postingan blognya, seperti dilansir dari Science Alert, Senin (15/5/2020).

Juru bicara NASA menjelaskan, anggota tim SAINS dalam misi tersebut berpikir kemungkinan bentuk batuan tersebut dipahat secara alami akibat erosi, baik oleh angin atau air.

“Jika kehidupan pernah ada di Mars, para ilmuwan berharap itu akan menjadi bentuk kehidupan kecil sederhana yang disebut mikroba,” jelas dia.

Robot penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, berselfie di tanah Mars pada 11 OKtober 2019 atau di hari ke-2.553, setelah melakukan misi sulit. Robot penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, berselfie di tanah Mars pada 11 OKtober 2019 atau di hari ke-2.553, setelah melakukan misi sulit.

Baca juga: Robot Curiosity Selfie di Mars setelah Lakukan Misi Langka

Planet Mars kemungkinan tidak pernah memiliki cukup oksigen di atmosfernya dan di tempat lain yang mendukung organisme yang lebih kompleks.

“Dengan demikian, fosil besar tidak mungkin terjadi di Mars,” imbuh juru bicara NASA.

Teori konspirasi dan fenomena pareidolia

Melihat pola dalam konfigurasi acak, hal ini bukan fenomena baru. Sebab, tanpa disadari kita mungkin melakukannya.

Misalnya, penampakan wajah pada sebuah stopkontak, atau jejak kaki di buih sabun di pintu kamar mandi Anda.


Read More

Related Posts