China menetapkan zona merah penularan viru corona di pasar tradisional Beijing. (Foto: Chinatopix Via AP)
Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah Ibu Kota Beijing, China, menetapkan sebuah area di sekeliling pasar tradisional Xinfadi sebagai zona merah penularan virus corona setelah menemukan puluhan kasus baru Covid-19 di tempat perbelanjaan tersebut.
Pejabat kesehatan Beijing melaporkan telah menemukan 44 kasus virus corona baru yang terdapat di Beijing berkaitan dengan pasar tersebut.
Sebanyak 36 kasus corona baru terdeteksi setelah pihak berwenang melakukan pemeriksaan Covid-19 massal terhadap seluruh pedagang pasar Xinfadi dan sedikitnya 46 ribu warga yang tinggal di daerah tersebut pada Sabtu pekan lalu.
Sementara itu, delapan kasus corona lainnya terdeteksi Minggu (14/6) kemarin.
Pihak berwenang Beijing menuturkan sebagian besar pasien corona itu pernah mengunjungi atau menjalin kontak dengan orang-orang yang pernah melawat ke pasar Xinfadi dalam beberapa waktu terakhir.
Sebanyak 11 orang dari 44 pasien tersebut dikabarkan tinggal di sebuah lingkungan yang sama di dekat pasar itu.
Pengelola pasar grosir Xinfadi mengatakan virus corona terdeteksi pada talenan yang digunakan pedagang untuk memotong ikan salmon impor.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel – Waspada Virus Corona
Pihak berwenang langsung menutup pasar itu, termasuk pasar makanan laut lain yang dikunjungi oleh salah satu pasien. Petugas kesehatan Beijing juga langsung melakukan disinfeksi dan mengumpulkan sampel-sampel.
“Beijing telah memasuki periode luar biasa,” kata juru bicara pemerintah ibu kota, Xu Hejian, dalam jumpa pers di Beijing pada Minggu (14/6).
Kemunculan kasus corona baru di pasar tradisional ini memicu kekhawatiran publik terkait ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 di Negeri Tirai Bambu yang kini mulai memasuki era kenormalan baru atau new normal.
Akibatnya, sedikitnya 11 perumahan warga yang dekat dengan pasar Xinfadi diisolasi. Pemerintah Beijing bahkan menerapkan penguncian wilayah atau lockdown lagi di sebagian wilayah ibu kota.
Tak hanya di Beijing, seluruh pasar, restoran, dan perusahaan logistik di China diperintahkan melakukan desinfeksi. Perintah itu datang langsung dari gugus tugas pemerintah China untuk penanganan corona yang dipimpin langsung Perdana Menteri Li Keqiang.
Gugus tugas tersebut juga menyatakan akan segera melakukan pelacakan kontak “dengan cara paling ketat” demi memutus mata rantai penularan corona. Hal itu dilakukan lantaran keadaan sebagian besar pasar di China sangat padat dan melibatkan pergerakan orang yang masif.
Dilansir The Straits Times, pihak berwenang Beijing juga telah mengeluarkan daftar pemetaan wilayah yang menjadi tempat tinggal dan tempat kerja para pasien yang terdiri dari dua restoran, lima pasar, dan sebuah perusahaan yang mengoperasikan bus bandara.
Aparat juga menyatakan distrik Fengtai, lokasi pasar Xinfadi, menjadi daerah berisiko tinggi penularan corona.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari bepergian ke wilayah-wilayah itu. Bagi warga yang sempat mengunjungi pasar atau area-area yang masuk dalam daftar zona merah itu diminta melakukan pemeriksaan swab corona secara sukarela.
Data statistik Worldometers mencatat hingga Senin (15/6) China memiliki 83.181 kasus corona, bertamabah 49 kasus baru dalam tempo 24 jam terakhir. Angka kematian akibat corona di China mencapai 4.634 orang dan 78.370 lainnya sembuh. (rds/evn)