KOMPAS.com – Semenjak pemerintah menggulirkan wacana New Normal alias kenormalan baru, aktivitas mulai kembali seperti beberapa bulan lalu sebelum pandemi Covid-19 menyelimuti dunia.
Orang-orang mulai bekerja, anak sekolah kembali bersekolah, pusat perbelanjaan dibuka, dan transportasi umum pun kembali beroperasi.
Selagi mulai beradaptasi dengan kenormalan baru, masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kendati era new normal dijalankan, tak sedikit masyarakat yang masih harus memperpanjang bekerja dari rumah atau work from home ( WFH).
Baca juga: Kolesterol Meningkat Selama di Rumah Saja, Ini 4 Tips Memperbaikinya
Namun tahukah Anda, terlalu lama WFH dapat memicu serangan jantung secara tidak langsung?
Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskulas Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr Maizul Anwar SpBTKV mengatakan, kelamaan WFH bisa memicu serangan jantung secara tidak langsung.
“Jadi banyak yang WFH malah stres. Nah, stres ini memang bisa memicu serangan jantung,” kata Maizul dalam diskusi daring bertajuk Operasi Jantung di Masa Pandemi, Sabtu (12/6/2020).
Namun, stres sebagai pemicu serangan jantung ini juga tidak bisa terjadi pada setiap individu yang mengalami stres karena WFH.
Banyak inidikasi lain yang ikut menjadi pendorong keadaan stres hingga menjadi serangan jantung tanpa disadari.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Pemeriksaan Kadar Kolesterol Tetap Harus Dilakukan
Pencegahan
Maizul menegaskan, kondisi terburuk akibat stres terlalu lama WFH ini masih bisa dicegah.
Jadi, risiko terkena serangan jantung itu ada akibat stres, tetapi tetap bisa dilakukan kontrol untuk kondisi terburuknya.
“Tapi, kalau yang memang sudah konsultasi dengan dokter. Sudah diberikan obat, ya stresnya bisa dikontrol, risiko serangan jantungnya juga mengecil,” ujar dia.
Seperti diketahui, stres merupakan bagian dari gaya hidup yang bisa diperbaiki oleh individu yang merasakannya. Jika tidak, berbagai kondisi penyakit juga berpengaruh akibat stres tersebut, tidak hanya organ jantung saja.