Home News Tidak Manjur, AS Tarik Obat Hidroksiklorokuin untuk Pasien Covid-19

Tidak Manjur, AS Tarik Obat Hidroksiklorokuin untuk Pasien Covid-19

by Papua Damai
Tidak Manjur, AS Tarik Obat Hidroksiklorokuin untuk Pasien Covid-19

KOMPAS.com – Penggunaan darurat dari obat anti-malaria, hidroksiklorokuin sebagai pengobatan untuk corona virus telah ditarik oleh Food and Drug Administration ( FDA) atau Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat.

Melansir BBC, FDA menyampaikan bukti baru dari uji klinis menunjukkan bahwa tak lagi masuk akal untuk percaya bahwa obat hidroksiklorokuin akan menghasilkan efek antivirus.

Dalam situs resminya, FDA mencabut izin penggunaan darurat kloroquin fosfat dan hidroksi kloroquin sulfat untuk digunakan untuk merawat pasien rawat inap tertentu dengan Covid-19 ketika uji klinis tidak tersedia, atau dinilai tidak layak dalam uji klinis. 

Tak manjur obati Covid-19

FDA menetapkan bahwa klorokuin dan hidroksi klorokuin tidak dirasa efektif dalam mengobati Covid-19 untuk penggunaan resmi.

Selain itu, juga dianggap memiliki efek samping jantung serius dan potensi efek samping serius lainnya.

Sementara manfaat klorida dan hidroksi klorokuin yang diketahui dan potensial tidak lagi melebihi risiko yang diketahui.

“Tindakan kami akan dipandu oleh sains dan kami mempelajari lebih lanjut tentang virus SARS-CoV-2, meninjau data terbaru, dan mempertimbangkan keseimbangan risiko berbanding manfaat perawatan untuk Covid-19,” kata Wakil Komisaris FDA untuk Urusan Medis dan Ilmiah Anand Shah. 

Baca juga: Saat WHO Lanjutkan Uji Coba Hidroksiklorokuin untuk Covid-19…

FDA menyebutkan, hasil terbaru dari uji klinis pada pasien yang dirawat di rumah sakit, menunjukkan bahwa hidroksiklorokuin tidak menunjukkan manfaat atau mempercepat pemulihan.

Hasil ini konsisten dengan data baru lainnya, termasuk data yang menunjukkan bahwa rejimen dosis yang disarankan untuk klorokuin dan hidroksi klorokuin tidak mungkin membunuh atau menghambat virus yang menyebabkan Covid-19. 

“Tindakan ini diambil setelah penilaian ketat oleh para ilmuwan di Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat kami. Keputusan kami akan selalu didasarkan pada evaluasi data ilmiah yang objektif dan ketat,” kata Patrizia Cavazzoni, penjabat direktur Pusat Evaluasi Obat FDA.


Read More

Related Posts