JURNAL PRESISI – Peluncuran pesawat Solar Orbiter ke ruang angkasa adalah bagian dari misi Badan Antariksa Eropa (ESA) dan NASA untuk melakukan observasi pada Matahari.
Wahana Antariksa ini harus menempuh perjalanan terdekat ke Matahari agar dapat mengamati dengan perspektif yang sebelumnya belum pernah dijangkau manusia.
Dirancang para ilmuwan dengan teknologi khusus, memungkinkan wahana ini untuk mengumpulkan gambar Matahari dan lintasannya secara lebih dekat.
Baca Juga: Inilah Amalan Kunci Pembuka Kejutan Rezeki yang Diajarkan Oleh Rasulullah
Obervasi tersebut juga akan memungkinkan para astronom untuk mempelajari kutub Matahari yang tidak pernah sejajar dengan Bumi.
Kini Solar Orbiter melakukan penerbangan pertamanya sebagai wahana terdekat dengan Matahari atau disebut perihelion pada Senin, 15 Juni 2020.
Pesawat ini mengitari Matahari dan kini berada dalam jarak 47 juta mil (77 juta kilometer), sekitar setengah jarak antara Matahari dan Bumi.
“Kami tidak pernah mengambil gambar Matahari dari jarak yang lebih dekat dari ini,” kata Daniel Müller selaku ilmuwan proyek Solar Orbiter ESA, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Space.
Baca Juga: Fleets, Fitur Story Milik Twitter Resmi Diperkenalkan di India, Indonesia Menyusul
Dibutuhkan sekitar satu minggu lagi untuk mengirimkan gambar Matahari tersebut ke Bumi mengingat jarak yang cukup jauh. Tim dalam misi tersebut berharap gambar yang ditangkap oleh Solar Orbiter akan dipublikasikan pada pertengahan Juli 2020.