Riset AlgorithmWatch dan European Data Journalism menunjukkan, algoritma Instagram cenderung memprioritaskan foto yang menampilkan orang berpakaian minim alias seksi. Namun, perusahaan di bawah naungan Facebook ini membantah hasil riset itu.
“Hasil riset ini tidak benar. Kami memunculkan unggahan berdasarkan minat, ketepatan waktu unggahan, dan faktor-faktor lain untuk membantu orang menemukan konten yang paling relevan dengannya (pengguna),” ujar tim administrasi Instagram, melalui akun resmi di Twitter @InstagramComms, Rabu (17/6).
Instagram mengatakan, riset tersebut salah memahami cara kerja algoritmanya. Cara penelitiannya pun dinilai cacat di beberapa aspek dan hanya melibatkan sampel dengan jumlah yang sedikit.
(Baca: Tak ‘Sanksi’ Unggahan Trump soal Floyd, Instagram Janji Ubah Kebijakan)
“Kami akan merilis lebih banyak informasi tentang unggahan mana saja yang direkomendasikan dan yang tidak dalam beberapa pekan ke depan,” ujar Instagram.
Riset AlgorithmWatch dan European Data Journalism melibatkan 26 relawan, yang diminta mengunduh add-on browser. Mereka juga membuka halaman beranda Instagram secara rutin dalam interval waktu tertentu.
Lalu, mereka diminta untuk mengikuti sejumlah kreator konten profesional. (Baca: Ada Fitur Baru, WhatsApp Bisa Diakses dari Empat Perangkat Berbeda)
Hasilnya, 362 gambar atau 21% dari 2.400 foto yang diunggah kreator selama Februari hingga Mei, menampilkan pria bertelanjang dada atau wanita yang mengenakan bikini. Awalnya, para peneliti menduga bahwa hasil ini hanya kebetulan.
Setelah diteliti lebih lanjut, linimasa para relawan tetap menunjukan hasil yang sama. Sebanyak 30% berisi foto-foto ‘terbuka’.
Tercatat, foto wanita berpakaian minim memiliki peluang 54% lebih sering muncul ditampilkan di beranda alias Feed. Sedangkan pria bertelanjang dada 28% lebih sering muncul.
Sedangkan, foto makanan atau pemandangan justru 60% lebih rendah untuk ditampilkan di linimasa. (Baca: Dikritik Ilmuwan-Karyawan soal Trump, CEO Facebook Janji Ubah Aturan)
Riset menyebutkan, Facebook enggan menjawab pertanyaan mereka terkait temuan tersebut. Facebook hanya mengatakan bahwa penelitian tersebut ‘cacat’ dalam beberapa cara dan menunjukkan kesalahpahaman tentang cara kerja Instagram.
“Namun demikian, kami memiliki alasan untuk meyakini bahwa temuan kami mewakili cara Instagram beroperasi secara umum,” demikian dikutip dari hasil riset tersebut.
(Baca: Mark Zuckerberg Tak ‘Sanksi’ Trump, 600 Pegawai Facebook Mogok Kerja)
Reporter: Cindy Mutia Annur
Email sudah ada dalam sistem kami, silakan coba dengan email yang lainnya.
Maaf Telah terjadi kesalahan pada sistem kami. Silahkan coba beberapa saat lagi