Suara.com – Dexamethasone, steroid murah ini dinilai sebagai terobosan besar dalam memulihkan pasien dengan gejala berat Covid-19. Secara khusus, ini adalah kabar baik untuk negara berkembang, dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima hasil uji coba dexamethasone.
Obat antiinflamasi bernama dexamethasone disebut sebagai pengobatan inovatif untuk rumah sakit bagi pasien dengan gejala berat karena Covid-19.
Sebuah uji coba di Inggris menunjukkan obat ini dapat menyelamatkan nyawa – percobaan pertama kali di dunia – dan akan segera digunakan pada layanan kesehatan nasional (NHS).
Apa itu Dexamethasone?
Dexamethasone adalah steroid–obat untuk mengurangi peradangan, dengan meniru hormon anti-inflamasi yang diproduksi oleh tubuh.
Baca Juga:
Hanya Tersedia 50 Unit, Inilah McLaren 720S Le Mans Special Edition
Bagaimana dexamethasone bekerja pada tubuh?
Obat ini bekerja untuk meredam sistem imun tubuh.
Infeksi Virus Corona memicu inflamasi saat tubuh mencoba melawan virus.
Baca Juga:
Pabrikan Fokus Ekspor, Stok Unit Toyota Masih Cukup?
Inflamasi adalah peradangan efek dari mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Namun, terkadang sistem imun bekerja berlebihan dan reaksi dapat berbahaya–reaksi yang semestinya dirancang untuk menyerang infeksi, pada berakhirnya juga menyerang sel-sel tubuh.
Dexamethasone bekerja untuk meredam efek ini.
Hal ini hanya sesuai bagi mereka yang dirawat di rumah sakit dengan yang menerima bantuan pernapasan berupa oksigen atau ventilator–seluruh pasien ini kebanyakan dalam kondisi sakit parah.
Obat ini tidak akan bekerja pada pasien dengan gejala yang lebih ringan, menekan sistem kekebalan tubuh pada pasien kategori ini tidak akan berpengaruh apa-apa.
Seberapa efektif dexamethasone untuk pasien Covid-19?
Berdasarkan keterangan para ilmuan yang melakukan uji coba ini, satu dari tiga kematian dapat dicegah di antara pasien yang menggunakan ventilator.
Bagi pasien yang menggunakan oksigen, obat ini dapat mencegah satu kematian dari lima pasien.
Namun, obat ini tidak memberikan manfaat bagi pasien yang tidak menggunakan alat bantu pernapasan.
Bagaimana proses uji dexamethasone terhadap pasien Covid-19?
Hasil uji coba ini menggunakan metode terapi evaluasi acak Covid-19 (Recovery) yang dilakukan oleh tim Universitas Oxford.
Percobaan ini sekaligus menguji apakah obat ini berguna untuk kondisi lain, yang juga berguna untuk menyembuhkan Covid-19.
Sebanyak 2.100 pasien diberikan 6mg dexamethasone setiap hari, dalam percobaan selama 10 hari.
Hasilnya dibandingkan dengan 4.300 pasien lain yang tidak menerima obat ini.
Tim berharap dexamethasone dapat digunakan sebagai bagian dari rangkaian obat, yang secara bersama-sama, dapat menekan angka kematian pasien.
Obat ini direkomendasikan untuk orang dewasa, tidak termasuk ibu hamil atau sedang menyusui.
Berapa harga dexamethasone dan bisa didapatkan di mana?
Dexamethasone adalah obat murah yang tersedia di mana-mana.
Pemerintah Inggris mengatakan telah memiliki obat ini dengan persediaan yang cukup untuk mengobati 200,000 pasien, sebagai antisipasi dari hasil yang baik dari uji coba.
Biaya obat ini senilai GBP5,40 (setara Rp93.000) untuk satu pasien per hari. Pengobatan dilakukan setidaknya selama 10 hari.
Dexamethasone pertama kali dibuat pada 1957 dan telah digunakan di Inggris pada awal 1960-an.
Karena obat ini sudah lama ada, maka tidak ada lagi hak patennya.
Ini artinya banyak perusahaan dapat memproduksi dan menjualnya ke seluruh dunia.
Secara khusus ini adalah kabar baik untuk negara berkembang, dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima hasil uji coba ini.
Departemen Penanganan Kesehatan dan Sosial mengatakan dexamethasone juga telah dimasukkan pemerintah sebagai daftar produk ekspor, di mana perusahaan dilarang membeli obat untuk pasien di Inggris dan menjualnya dengan harga lebih mahal di negara lain.
Dexamethasone digunakan untuk apa saja?
Dexamethasone dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit termasuk peradangan atau pembengkakan pada tubuh, atau kondisi di mana sistem imun tubuh bekerja secara berlebihan – seperti misalnya, asma berat dapat menyebabkan inflamasi pada saluran napas dan paru-paru, reaksi alergi berat atau nyeri sendi.
Dexamethasone juga berguna untuk kondisi-kondisi auto-imun seperti penyakit lupus, yang disebabkan sistem imun justru menyerang tubuh sendiri.
Apa saja efek samping dexamethasone?
Efek samping paling utama dari dexamethasone untuk kondisi lainnya adalah kecemasan, sulit tidur, penambahan berat badan, dan retensi cairan tubuh.
Efek samping yang jarang terjadi adalah gangguan mata, penglihatan kabur dan pendarahan.
Bagaimana pun, pasien virus corona hanya membutuhkan dosis yang rendah sehingga dapat membatasi efek samping dari obat ini.
Kepala Medis untuk Inggris mengatakan bahwa “tak ada bahaya yang teridentifikasi dalam penggunaan dosis dexamethasone dari pasien yang telah menjalani uji coba.”