ILUSTRASI. Indian army soldiers carry the body of their colleague, who was killed in a border clash with Chinese troops, to an autopsy centre at the Sonam Norboo Memorial Hospital in Leh, June 17, 2020. REUTERS/Stringer
Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID – NEW DELHI. Masyarakat dan tentara India masih berang dengan kematian 20 tentara mereka di tangan pasukan Tiongkok. Apalagi beredar foto senjata di media sosial yang digunakan oleh tentara China saat menghabisi tentara India.
Mengutip The Independent, seorang analis militer India, Ajai Shukla menguplod senjata berupa tongkat yang sudah dipasangi banyak paku. “Kebiadaban seperti itu harus dikutuk. Ini premanisme, bukan prajurit,” ujar Ajai dalam media sosial Twitter mengutip The Independent, Kamis (18/6) kemarin.
The nail-studded rods — captured by Indian soldiers from the Galwan Valley encounter site — with which Chinese soldiers attacked an Indian Army patrol and killed 20 Indian soldiers.
Such barbarism must be condemned. This is thuggery, not soldiering pic.twitter.com/nFcNpyPHCQ — Ajai Shukla (@ajaishukla) June 18, 2020
Baca Juga: China ternyata sempat menculik 10 tentara India, tetapi kini sudah dibebaskan
Warga India memang terus diminta untuk tenang dan tidak terprovokasi dengan munculnya gambar senjata tersebut. Namun para tentara India sepertinya masih terlihat berang dengan perlakuan tentara China. Para tentara marah karena mengetahui dari 20 tentara India yang tewas marah beberapa diantaranya ada yang dimutilasi.
Sumber resmi India belum memberikan pernyataan soal senjata dan mutilasi yang dilakukan oleh tentara China ini.
Sebelumnya pada Senin (15/6) kemarin, tentara China dan India terlibat bentrokan yang mengakibat korban jatuh. India sudah mengkonfirmasi ada 20 tentara yang tewas. Sedangkan dari China belum ada konfirmasi jumlah korban, meski mengakui ada korban dari tentara Tiongkok. Namun sejumlah sumber menyebutkan puluhan tentara China menjadi korban baik itu tewas maupun luka-luka.