Jurik PeterIlustrasi material luar angkasa dan bintang masuk ke dalam pusara lubang hitam supermasif.
KOMPAS.com – Lubang hitam adalah tempat di mana gravitasi menarik begitu banyak sehingga cahaya tidak bisa keluar.
Dilansir dari situs resmi Nasa, gravitasi sangat kuat sehingga mampu menarik materi ruang angkasa hingga masuk ke dalam ruang kecil. Hal ini bisa terjadi ketika bintang sedang sekarat.
Bintang yang sedang sekarat tidak mengeluarkan cahaya, hal inilah yang menyebabkan lubang hitam terjadi. Untuk melihat lubang hitam dapat dibanu dengan teleskop ruang angkasa. Alat khusus dapat melihat bagaimana bintang yang sangat dekat dengan libang hitam.
Seberapa Besar Lubang Hitam?
Lubang hitam bisa besar atau kecil. Para ilmuwan berpikir lubang hitam terkecil adalah sekecil satu atom. Lubang hitam ini sangat kecil tetapi memiliki massa gunung yang besar. Massa adalah jumlah materi, atau “barang,” dalam suatu objek.
Jenis lain dari lubang hitam disebut “bintang.” Massanya bisa mencapai 20 kali lebih banyak dari massa matahari.
Baca juga: Sistem Tata Surya
Lubang hitam terbesar disebut “supermasif.” Lubang hitam ini memiliki massa yang lebih dari 1 juta matahari bersama. Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi besar berisi lubang hitam supermasif di pusatnya. Lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti disebut Sagitarius A.
Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk?
Para ilmuwan berpikir lubang hitam terkecil terbentuk ketika alam semesta dimulai.
Lubang hitam bintang dibuat ketika pusat bintang yang sangat besar jatuh pada dirinya sendiri atau runtuh.
Ketika ini terjadi, itu menyebabkan supernova. Supernova adalah bintang yang meledak yang meledakkan sebagian bintang ke luar angkasa.
Para ilmuwan berpikir lubang hitam supermasif dibuat bersamaan dengan galaksi tempat mereka berada.
Baca juga: Asteroid, Batuan di Tata Surya