ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan inspeksi barisan saat upacara pelepasan Kontingen Garuda TNI di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8).
Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasukan TNI menghadang tank Israel di Lebanon. Pasukan TNI ini tergabung dalam pasukan perdamaian PBB. Sementara, tank Israel tersebut ingin menerobos perbatasan kedua negara.
Kejadian ini viral di linimasa dan banyak mendapat komentar para nitizen yang sangat bangga dengan pasukan TNI. Awalnya, pasukan TNI melakukan penjagaan di Blue Line atau garis biru perbatasan Adisa, Selatan Lebanon pada Selasa, 2 Juni 2020.
Baca Juga: Laut China Selatan berpotensi memanas, Moeldoko: Netral adalah posisi yang baik
Lalu mereka mendapati tank Merkava milik Israel menerobos perbatasan. Secara persuasif, pasukan TNI pun menghentikan laju tank Israel. Cara ini berhasil membuat tank Israel balik arah meninggalkan Blue Line.
Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Jenderal TNI Victor Hasudungan Simatupang menjelaskan tindakan prajurit TNI yang tergabung dalam kontingen Garuda XXIII-M/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan PBB.
“Sambutan mereka dengan keberadaan TNI itu sangat positif. Mereka menyambut saya dengan sangat positif, keberadaan TNI sangat positif di sana,” ujar Victor.
Victor menambahkan sebelum prajurit TNI bertugas di Blue Line, mereka lebih dulu digembleng.
Baca Juga: AS kirim 3 kapal induk hadapi China, RI siagakan 3 kapal perang di Laut China Selatan
“Itu yang kita latihkan di PMPP TNI. Jadi selama kurang lebih 30 hari sebelum mereka berangkat misi, kita latihkan bagaimana bertindak di Blue Line, bagaimana bertindak di homebase,” ujar Victor.
Artikel ini sudah tayang di www.kompas.tv dengan judul “Kronologi Prajurit TNI Hadang Tank Israel di Lebanon”