Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat akhir pekan lalu (19/6/20) ditutup di zona hijau, menguat 17,03 poin atau 0,35% ke 4.942,27 terdorong oleh lonjakan harga minyak kontrak berjangka jenis Brent hingga melewati level psikologis US$ 40/barel.
Kendati demikian, pekan kemarin bukan momen terbaik bagi pasar keuangan Indonesia karena sepanjang pekan indeks acuan bursa nasional tersebut melemah tipis 0,11% secara point-to-point menyusul sentimen negatif yang beredar.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan internasional periode Mei 2020 yang hasilnya boleh dibilang mengecewakan. Nilai ekspor Mei tercatat US$ 10,53 miliar atau -28,95% secara tahunan (year-on-year/YoY). Kontraksi itu merupakan yang terdalam sejak Februari 2009 tatkala krisis keuangan global meledak.
Sementara nilai impor bulan lalu tercatat US$ 8,44 miliar atau anjlok 42,2% YoY. Seperti halnya ekspor, kontraksi impor juga menjadi yang paling dalam sejak 2009. Ekspor yang ambles membuat prospek pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 menjadi suram.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.646 triliun. Sementara hingga Senin ini (22/6/2020) sesi I pukul 09:35 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap naik 0,79% menjadi Rp 2.667,07 triliun.
Berikut jajaran 10 besar emiten dengan market cap terbesar:
No |
Emiten |
12 Juni 2020 (Rp T) |
No |
Emiten |
19 Juni 2020 (Rp T) |
No |
Emiten |
22 Juni 2020 (Rp T) |
1 |
BCA/BBCA |
692 |
1 |
BCA/BBCA |
680 |
1 |
BCA/BBCA |
694,65 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
370 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
379 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
381,14 |
3 |
Unilever/UNVR |
313 |
3 |
Telkom/TLKM |
325 |
3 |
Telkom/TLKM |
321,95 |
4 |
Telkom/TLKM |
300 |
4 |
Unilever/UNVR |
307 |
4 |
Unilever/UNVR |
308,06 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
226 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
225 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
227,73 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
202 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
201 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
202,39 |
7 |
Astra/ASII |
194 |
7 |
Astra/ASII |
198 |
7 |
Astra/ASII |
198,77 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
120 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
121 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
122,61 |
9 |
Barito Pacific/BRPT |
106 |
9 |
Barito Pacific/BRPT |
105 |
9 |
Barito Pacific/BRPT |
105,69 |
10 |
Indofood CBP/ICBP |
100 |
10 |
Indofood CBP/ICBP |
104 |
10 |
Indofood CBP/ICBP |
104,08 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (22/6/2020)
Berdasarkan data di atas terjadi perubahan posisi, pada pekan kemarin dengan pekan sebelumnya, di mana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom merebut posisinya dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang sempat terenggut dari pekan sebelumnya, masing-masing berada di posisi ketiga dan keempat.
Namun hari ini, kapitalisasi Telkom turun menjadi Rp 321,95 triliun dari Rp 325 triliun, sedangkan Unilever (UNVR) menguat menjadi Rp 308,06 triliun dari sebelumnya Rp 307 triliun.
Di posisi teratas, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat kenaikan kapitalisasi menjadi Rp 694,65 triliun per pukul 09:35 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 680 triliun, disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melonjak ke Rp 381,14 triliun dari Rp 379 triliun.
Secara umum, ada sembilan emiten big cap yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar dan hanya satu emiten yang membukukan penurunan yaitu TLKM atau Telkom sebesar Rp 3,05 triliun. Emiten yang membukukan kenaikan paling besar yaitu BBCA sebesar Rp 14,65 triliun.
Berdasarkan data RTI, sepanjang pekan kemarin investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 2,09 triliun di semua pasar. Ini membuat kinerja saham emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Pada perdagangan Senin ini, IHSG berada di zona hijau hingga pukul 09:40 WIB, IHSG menguat 8,4 poin atau 0,17% ke 4.950,67 setelah laju pertumbuhan kasus corona di Tanah Air sedikit melambat, dengan pertumbuhan yang hanya sebesar 1,91% dan menjadi laju paling lemah sejak 1 Juni lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)