Dirkrimum Polda Jateng Kombes Wihastono Yoga Pranoto. (CNN Indonesia/Damar)
Semarang, CNN Indonesia —
Jenazah pelaku penyerangan rombongan polisi Polres Karanganyar ditolak dimakamkan di daerah asalnya di Madiun, Jawa Timur. Polisi kemudian memilih memakamkan pelaku bernama Karyono Widodo itu di Semarang, Jawa Tengah.
Setelah jenazah teridentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI), Polda Jawa Tengah kemudian menyerahkan ke perwakilan keluarga pelaku. Penyerahan dilakukan Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Komisaris Besar Wihastono Yoga Pranoto. Sementara keluarga diwakili adik pelaku, Rohman Budi Santoso.
Namun keluarga selanjutnya memberikan mandat pada kepolisian untuk memakamkan pelaku di wilayah Semarang, Jawa Tengah.
“Ada informasi dari Direktur Intelijen Jatim ada penolakan dari sana (Madiun),” kata Wihastono di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jateng di Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/6).
Wihastono mengatakan, dengan alasan kemanusiaan, polisi selanjutnya membantu keluarga untuk memakamkan jenazah Karyono di Semarang.
Sementara itu adik Karyono, Rohman Budi Santoso mengatakan kakaknya tersebut jarang berinteraksi dengan keluarga dan tertutup.
Sepengetahuan dirinya, Karyono pernah dipenjara di Mako Brimob sebelum dipindahkan ke penjara di Sumatera. Karyono baru bebas tahun lalu.
“Itu info dari dia, orangnya terlalu tertutup,” kata Rohman.
Penyerangan Berencana
Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Iskandar Fitriana mengatakan, pelaku diduga sudah merencanakan aksi penyerangan.
Dari keterangan sejumlah warga, pelaku terlihat dua kali berjalan lalu-lalang di area Pos masuk Gunung Lawu. Namun warga saat itu menduga pelaku salah seorang pencinta alam.
“Ada beberapa warga yang sempat melihat pelaku lalu-lalang mondar-mandir di area Pos masuk, yang juga TKP kemarin,” kata Iskandar.
Karyono menyerang rombongan polisi Polres Karanganyar kemarin di lereng Gunung Lawu. Wakapolres Karanganyar Komisaris Busroni sempat dikejar pelaku menggunakan pisau yang dibawanya.
Sopir Busroni, Brigadir Dua Hanif Ariyono yang menghalangi aksi pelaku terluka di leher dan punggungnya.
Pelaku kemudian dilumpuhkan dengan tembakan. Karyono tewas di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar karena kehabisan darah.
(dmr/sur)