Suara.com – Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada 6 juni mendatang dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana Bulan terjadi pada fase Bulan Purnama ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada di garis lurus. Hal itu akan menyebabkan bayangan Bumi tertutup Bulan dan menciptakan Gerhana pada Bulan.
Secara umum, Gerhana Bulan pada Juni ini juga dikenal sebagai Bulan Stroberi (Strawberry Moon) atau disebut Rose Moon di Eropa.
Bukan tanpa sebab, nama ini berasal dari Amerika Utara di mana suku-suku asli di sana mengaitkan kemunculan Bulan Juni dengan mekarnya buah beri. Stroberi sendiri merupakan tanaman asli Amerika Utara, dan sebelum 1600-an Eropa belum pernah mendengar tentang buah tersebut.
Sebelum stroberi diperkenalkan di Eropa, Bulan Purnama pada Juni dikenal sebagai Rose Moon atau Bulan Mawar karena menandai mekarnya bunga mawar.
“Pada saat ini, ketika musim semi berubah menjadi musim panas dan bunga-bunga Mei mulai memudar, buah beri keluar dari semak-semak. Bagi suku-suku Algonquin yang pernah menjelajahi sebagian besar Amerika Utara, Juni identik dengan stroberi,” tulis Farmers Almanac, atau juga dikenal sebagai Old Farmers Alamac yang sejak 1972 telah diterbitkan setiap tahun di Amerika Serikat.
Buah yang manis dan bergizi ini hanya tersedia untuk waktu yang singkat setiap tahun.
“Di Eropa, di mana stroberi dulunya tidak dikenal, Bulan Purnama Juni dikenal sebagai Rose Moon. Ini adalah bulan ketika taman-taman wangi mencapai puncaknya dan semak-semak mawar meledak menjadi warna yang berani,” tambah Farmers Almanac, seperti dikutip dari Express, Jumat (5/6/2020).
Gordon Johnston dari NASA mengatakan bahwa orang Eropa menyebutkan Rose Moon karena beberapa percaya nama ini juga berasal dari warna Bulan Purnama pada Juni.
Menurut NASA, secara teknis Bulan ini tidak akan berubah menjadi merah muda seperti mawar, tetapi posisi rendahnya terkadang dapat memberikan Bulan penuh warna kemerahan yang mirip ketika Matahari terbit atau terbenam.
Strawberry Moon juga terkadang dikenal sebagai Honey Moon atau Mead Moon. Nama ini dikaitkan dengan panen madu yang biasanya terjadi setelah solstis musim panas pada bulan Juni.
Masing-masing dari 12 fase Bulan Purnama selama 2020 ini memiliki nama-nama yang unik terkait dengan perubahan musiman.
Sebagai contoh, Bulan Purnama pada Januari disebut Full Wolf Moon, Bulan Purnama Februari disebut Full Snow Moon, Maret sebagai Full Worm Moon, April disebut Full Pink Moon, Mei sebagai Full Flower Moon, dan Juni disebut Full Strawberry Moon.
Sementara pada Juli mendatang, Bulan purnama akan disebut sebagai Full Buck Moon, Agustus sebagai Full Sturgeon Moon, September disebut Full Corn Moon, Oktober memiliki dua fenomena Bulan yang disebut sebagai Full Hunter’s Moon dan Blue Moon, November Full Beaver’s Moon, dan Bulan purnama pada Desember disebut Full Cold Moon.
Bagi pengamat di Indonesia yang ingin mengamati gerhana Bulan penumbra pada 6 Juni, gerhana akan terjadi mulai pukul 04.46 WIB di wilayah barat, 01.46 WITA di wilayah Indonesia tengah, dan 02.46 WIT di wilayah timur.
Fenomena ini akan berlangsung hingga 04.04 WIB untuk wilayah barat, 05.04 WITA di wilayah tengah, dan 06.04 WIT di wilayah timur.
Sementara, puncak gerhana Bulan penumbra akan terjadi pada pukul 02.25 WIB di wilayah Indonesia barat, 03.25 WITA di wilayah tengah, dan 04.25 WIT di wilayah timur. Untuk pengalaman mengamati yang lebih baik, pengamat disarankan untuk menggunakan alat bantu seperti teleskop jenis refraktor untuk melihat Bulan dengan lebih jelas.