Home News Angka Reproduksi Corona DKI Jakarta Turun ke 0,99, Kok Bisa?

Angka Reproduksi Corona DKI Jakarta Turun ke 0,99, Kok Bisa?

by Papua Damai
Angka Reproduksi Corona DKI Jakarta Turun ke 0,99, Kok Bisa?

Anies Baswedan, Konferensi Pers Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. IstFoto: Anies Baswedan, Konferensi Pers Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia – Reproduksi virus corona (RT) yang mulanya berada di angka 4 pada bulan Maret, per hari kemarin, Rabu, (03/06/2020) sudah turun ke angka 0,99. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan RT ini turun seiring degan diberlakukannya pembatasan sosial.

Mulai dari penutupan sekolah, tempat wisata, CFD, dan kantor-kantor. Kemudian ada kebijakan work from home (WFH) yang diberlakukan pada pertengahan Maret. “16 Maret sekolah tutup, Work From Home dimulai. Fasilitas-fasilitas publik ditutup. Itu semua 16 Maret,” ungkap Anies dalam konferensi pers, Kamis, (4/06/2020).

Dampak dari semua kebijakan ini, imbuhnya, membuat RT mengalami penurunan yang sangat drastis. Pada saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimulai pada 10 April, kemudian PSBB tahap kedua, terjadi penurunan yang sangat drastis khususnya di bulan Maret dan April.

Anies menyebut ini terjadi lantaran kerjasama antara masyarakat DKI Jakarta. Ia menjelaskan angka 4 artinya 1 orang menularkan kepada 4 orang. Angka 3 artinya 1 orang menularkan pada 3 orang. Pun demikian dengan angka 1, artinya satu orang menularkan kepada satu orang.

Jika angka sudah berada di bawah angka 1, artinya sudah tidak ada penularan, atau dengan kata lain, selama RT di atas 1 maka wabah akan terus bisa berkembang. Ketika RT nya di bawah 1, maka wabah ini sudah terkendali dan bisa menurun.

“Alhamdulillah, Jakarta di akhir Mei di awal Juni menunjukkan angka yang turun. Di sini bisa dilihat angkanya. 18 Mei kita masih 1,09. Bergerak terus sampai sekitar 1,03. Lalu 31 Mei angka RT kita 1.00. Lalu 1 Juni 0,9, 2 Juni 0,9, 3 Juni 0,9. Ini adalah kerja kita semua yang membuat angka ini bisa menurun,” paparnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memutuskan masa transisi pertamanya sampai akhir Juni 2020. Anies meminta agar selama masa transisi ini masyarakat harus tetap disiplin.

Jika masyarakat masih berkerumun tanpa jarak aman, maka konsekuensinya akan terjadi lonjakan kasus seakan kembali ke dua bulan sebelumnya. Apabila hal ini terjadi maka Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Gugus Tugas DKI Jakarta tidak akan ragu menggunakan kewenangan hentikan kegiatan sosial, ekonomi di masa transisi ini.

“Bila kita tidak disiplin, bila pusat perbelanjaan dibuka tanpa protokol kesehatan, bila restoran penuh karena mau kejar keuntungan, bila perkantoran memaksakan untuk semua orang masuk bersamaan mengejar target, bila ibadah masal dilakukan secara masif,” kata Anies.

[Gambas:Video CNBC]

(gus/gus)

Read More

Related Posts