KOMPAS.com – Dampak pandemi pada sektor bisnis tak terhindarkan untuk beragam perusahaan. Grab, perusahaan penyedia aplikasi layanan transportasi menjadi salah satunya.
CEO sekaligus Co-founder Grab Anthony Tan mengumumkan hal itu pada Selasa (16/6/2020).
Ada sekitar 360 Grabbers—sebutan untuk karyawan Grab— terdampak yang harus dirumahkan atau di bawah lima persen dari jumlah seluruh karyawan Grab regional Asia Tenggara.
Pada dasarnya jumlah itu tak terlampau besar jika dibandingkan dengan banyak perusahaan yang juga merumahkan karyawan.
Baca juga: Keputusan Sulit untuk Grab, Ini Pesan dari Anthony Tan untuk Karyawan
Meski demikian Tan mengaku keputusan ini sangat sulit bagi Grab. Pesan yang ia umumkan itu pun disampaikan dengan berat hati.
Tak lupa ia berterima kasih pada seluruh Grabbers, utamanya yang terdampak.
Tan menjelaskan bahwa selama delapan tahun Grab berdiri, perusahaan bersama seluruh karyawan telah melalui beragam tantangan.
“Selama ini, kami selalu mampu bertahan dan berkembang karena komitmen (perusahaan dna karyawan) untuk terus membangun Asia Tenggara tetap tidak tergoyahkan. Kami bersama Anda terlahir di sini dan akan terus setia pada misi perusahaan untuk mendorong Asia Tenggara maju,” lanjutnya.
Saat ini, ia menegaskan kembali, merupakan waktu yang sulit bagi seluruh Grabbers.
Dirinya menyadari bahwa hal itu berat untuk dimengerti.