Suara.com – Menurut perhitungan terbaru, untuk setiap lima bintang seperti Matahari (tipe G) di Bimasakti kemungkinan ada satu planet yang mirip Bumi. Jika dihitung, maka ada sekitar 6 miliar planet mirip Bumi yang ada di Bimasakti.
“Perhitungan saya menempatkan batas atas 0,18 planet mirip Bumi per bintang tipe G. Ini memperkirakan bagaimana berbagai jenis planet di sekitar bintang yang berbeda dapat memberikan hal penting pada pembentukan planet dan teori evolusi, dan membantu mengoptimalkan misi masa depan untuk menemukan planet eksoplanet,” ucap Michelle Kunimoto dari University of British Columbia.
Sebuah planet dapat diklasifikasikan sebagai mirip Bumi jika planet itu berbatu, berukuran kira-kira seukuran Bumi, dan mengorbit di zona layak huni bintang mirip Matahari.
Planet dengan karakteristik seperti itu lebih sulit untuk dideteksi daripada planet gas raksasa yang lebih besar, karena planet mirip Bumi memiliki dampak yang jauh lebih kecil pada spektrum bintang inangnya. Sebanyak 4.164 eksoplanet yang dikonfirmasi, mayoritas adalah planet gas raksasa.
Namun, penelitian baru Kunimoto dan rekan astronom Jaymie Matthews yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal menyoroti kemungkinan bahwa ada lebih banyak planet mirip Bumi di luar sana.
Baca Juga:
Ditemukan! Esai PM Churcill Kuak Kehidupan di Planet Mirip Bumi
“Bimasakti memiliki 400 miliar bintang, dengan 7 persen di antaranya adalah tipe G. Itu berarti kurang dari 6 miliar bintang mungkin memiliki planet mirip Bumi di galaksi kita,” kata Matthews dilansir laman Iflscience, Kamis (18/6/2020).
Kunimoto dan Matthews menggabungkan data dari misi Kepler milik NASA dengan teknik yang disebut “forward modeling” untuk memperkirakan proporsi planet mirip Bumi yang mungkin telah “dilewatkan” Kepler dalam pencarian.
Kunimoto memulai penelitiannya dengan mensimulasikan populasi eksoplanet di sekitar bintang-bintang yang dicari Kepler. Ia menandai setiap planet sebagai ‘terdeteksi’ atau ‘terlewatkan’, tergantung pada seberapa besar kemungkinan algoritma pencarian planet.
Baca Juga:
Ditemukan, Planet Mirip Bumi yang Punya Air Penyokong Kehidupan
“Kemudian saya membandingkan planet yang terdeteksi dengan katalog planet saya yang sebenarnya. Jika simulasi menghasilkan kecocokan yang dekat, maka populasi awal kemungkinan merupakan representasi yang baik dari populasi sebenarnya planet yang mengorbit bintang-bintang itu,” tambah Kunimoto.
Dengan menggunakan metode ini, Kunimoto menemukan jumlah planet dengan jari-jari antara 0,75 hingga 1,5 kali Bumi, mengorbit bintang seperti Matahari pada jarak antara 0,99 hingga 1,7 AU, dan dengan asumsi batas atas bintang tipe G di galaksi, berada di angka hampir 6 miliar.
Kunimoto diketahui sering menggunakan data Kepler untuk penelitiannya. Pada awal tahun ini, ia juga menemukan tujuh belas kandidat planet baru di antara empat tahun pertama data Kepler, salah satu planet itu terletak di zona layak huni bintangnya.
Selain itu, saat Kunimoto masih seorang mahasiswa, ia menemukan empat planet baru, di mana satu di antaranya diperkirakan memiliki bulan besar.