Papuanesia.id –
JAYAPURA-Situai konflik di Papua semakin memburuk dan korbannyapun saat ini bukan hanya pihak yang berkonflik yakni TNI-Polri dan juga Kelompok Kriminal Bersenjata melainkan korban yang banyak harus kehilangan nyawanya adalah warga biasa.
Seperti yang terjadi terakhir kali di Kabupaten Nduga pada 5 April lalu yang menjadi korban penembakan sampai kehilangan nyawa adalah anak berumur 16 Tahun dan naasnya sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya.
Hal inilah yang membawa keperihatinan oleh salah satu Anggota DPR Papua Laurenzus Kadepa. Ia mengakatan bahwa situasi konflik saat ini semakim memburuk dan menyebabkan banyaknya korban dari kalangan warga biasa sehingga hal ini sangat memperihatinkan dan juga kegagalan pemerintah dalam penyelesaian konflik di Papua.
Dirinya mengkritisi penanganan keamanan yang dilakukan selama ini dan penanganan keamanan bukan hal yang tepat dan malah memperburuk situasi Papua. Oleh sebab itu dirinya menilai sudah selayaknya penangan keamanan dievaluasi di Papua.
Menurutnya selama inipun sudah banyak tokoh, pemuka agama dan bahkan DPR Papua dan MRP pun sudah meminta penghentian pendekatan keamanan demi situasi yang tidak lagi terkontrol dan semakin parah.
“Negara masih merasa pendekatan keamanan adalah jalan keluar penyelesaian konflik, ini tidak benar dan harus dievaluasi karena saat ini korbannya sudah warga sipil,”Ungkap Laurenzus kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/4)
Dirinya persoalan konflik Papua harus dilihat dari segi kemanusian, karena banyak anak-anak bangsa yang gizi buruk, kesehatan buruk, harus mengungsi, putus sekolah dan bahkan kehilangan nyawa akibat konflik yang berkepanjangan di Papua sehingga sudah selayaknyalah pendekatan keamanan dievaluasi.
“Jika Pemerintah serius maka bangunlah membangun masianya yakni ciptakan sitasuasi aman dan ini tugas keamanan. Maknaya presiden selaku kepala negara dan panglima tertinggi, segera mengevaluasi kebijakan pendekatan keamanan agar tidak ada lagi warga sipil yang menjadi korban, untuk Papua,” Pungkas Kadepa.(gin)
Continue Reading
Sumber: [1]