Jayapura (PAPUANESIA.ID) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan impor setempat pada Maret 2022 tercatat senilai 46,71 juta dolar AS berupa impor migas senilai 28,30 juta dolar AS dan impor nonmigas senilai 18,41 juta dolar AS.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Senin, mengatakan dibandingkan Februari 2022, nilai impor Papua mengalami peningkatan 76,30 persen yang dipengaruhi oleh impor migas yang sebesar 131,85 persen dan impor non migas yang turut meningkat 28,85 persen.
“Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang – barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai 6,78 juta dolar AS atau sebesar 45,77 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama,” katanya.
Menurut Adriana, sedangkan impor migas meningkat senilai 16,09 juta dolar AS di mana total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Maret 2022 senilai 106,36 juta dolar AS atau meningkat 68,64 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Maret 2021 yang senilai 63,07 juta dolar AS.
“Nilai impor kumulatif migas Januari-Maret 2022 senilai 50,96 juta dolar AS, sementara itu, nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai 55,40 juta dolar AS pada periode Januari-Maret 2022,” ujarnya.
Dia menjelaskan impor 10 golongan nonmigas utama pada Maret 2022 tercatat senilai 15,82 juta dolar AS atau naik 36,87 persen bila dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 10,83 juta dolar AS.
“Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan nonmigas utama pada periode Januari-Maret 2022 dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 46,37 persen, yaitu dari 31,81 juta dolar AS menjadi 46,57 juta dolar AS,” katanya.
Dia menambahkan peningkatan tersebut didorong oleh naiknya nilai kumulatif impor golongan Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS85) pada 2021-2022 sebesar 8,54 juta dolar AS yang berbanding lurus dengan total nilai impor kumulatif golongan nonmigas lainnya juga naik sebesar 32,19 persen atau lebih tinggi 2,15 juta dolar AS.
“Impor migas dan 10 Golongan nonmigas utama memberikan andil 91,69 persen terhadap total impor kumulatif Januari-Maret 2022,” ujarnya lagi.
Sumber: [1]