KEPULAUAN YAPEN, Papuanesia.id – Sebanyak dua prajurit menjadi korban dalam insiden kapal cepat tenggelam di Perairan Yapen, Minggu (8/1/2023), belum ditemukan. TNI mengerahkan dua kapal perang Republik Indonesia (KRI) dan satu pesawat militer untuk mencari korban yang hilang tersebut.
Komandan Korem 173/PVB, Brigjen TNI Sri Widodo mengatakan, pihaknye mengerahkan KRI Albakora dari Lanal Biak, KRI Dorang dari Lantamal X Jayapura dan pesawat udara NC-212 Casa dari Koarmada III Sorong.
Ketiga alutsista itu menyisir di sekitar TKP tenggelamnya perahu cepat di perairan Pulau Kurudu, Distrik Pulau Kurudu, Kabupaten Kepulauan Yapen.
Berdasarkan laporan yang diterima, Plh Danramil 1709-05/Wartas, Serma Wiyoto, beserta enam anggota Koramil 1709-05/Wartas dan penumpang lain yang merupakan warga sipil berangkat dari pelabuhan rakyat jembatan 3.000 Serui, menuju kampung Barapasi, Distrik Wartas, Kabupaten Memberamo Raya pada Sabtu (7/1/2023). Mereka bertolak menggunakan kapal cepat milik warga.
Sri Widodo mengatakan, sekitar pukul 09.53 WIT, kapal cepat itu hilang kontak dan pukul 16.30 WIT, Serda Nanang Babinsa Koramil 1709-05/Wartas melaporkan hal itu kepada Kapten Inf Joko Alip yang kemudian dilaporkan ke SAR Serui dan satuan lainnya
Widodo menjelaskan, Minggu (8/1/2023) sekitar pukul 03.55 WIT, Kapolres Kepulauan Yapen menginformasikan ditemukan beberapa jenazah yang terdampar di perairan Pulau Kurudu Distrik Pulau Kurudu.
“KM Jolor yang berangkat dari Serui ke kampung Gesa, Kabupaten Mamberamo Raya yang awalnya menemukan para korban,” kata Sri Widodo, Senin (9/2/2023).
Sebanyak 14 Penumpang yang turut dalam perahu cepat itu yaitu Plh Danramil 1709-05/Wartas Serma Wiyoto, Babinsa Koramil 1709-05/Wartas Serda Yunus Dimara, Babinsa Koramil 1709-05/Wartas Serda Uhud, Babinsa Koramil 1709-05/Wartas Serda Ardo, dan Babinsa Koramil 1709-05/Wartas Serda Arafat.
Editor : Rizky Agustian
Follow Berita iNewsPapua di Google News
Sumber: [1]