Foto ilustrasi. – Reuters/Srdjan Zivulovic
Harianjogja.com, JAKARTA–Obat deksametason kini ramai dibicarakan karena dinilai ampuh menyembuhkan pasien Covid-19 yang kritis.
Sebuah kabar baik di tengah pandemi datang dari Inggris, tepatnya dari Oxford University, yang berhasil menemukan deksametason atau dexamethason sebagai obat Covid-19 yang menyembuhkan pasien dalam kondisi kritis.
Berita ini bagai angin segar di masa penuh ketidakpastian saat ini. Menyusul berhasilnya uji klinis awal yang dilakukan para peneliti Inggris dengan menurunkan (risiko kematian) mortalitas hingga seperlima pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Selama uji klinis, peneliti memberikan 6 miligram deksametason kepada lebih dari 2.000 pasien berventilator selama 10 hari berturut-turut.
Untuk mencari tahu lebih jauh fakta tentang obat ini, berikut 5 fakta deksametason yang berhasil dirangkum suara.com-jaringan Harianjogja.com, Rabu (17/6/2020).
1. Bukan obat baru
Deksametason pada dasarnya bukanlah obat baru. Obat ini sudah ada sejak 1960-an dan beredar di berbagai negara. Selama ini deksametason adalah obat yang bisa mengurangi pembengkakan dan reaksi alergi.
Deksametason adalah sejenis hormon kortikosteroid, yang juga digunakan untuk mengurangi efek samping pengobatan kanker, seperti mencegah mual dan muntah saat menjalani kemoterapi.
2. Harga terjangkau dan tidak ada hak paten
Mengutip situs WHO, obat ini tidak memiliki hak paten suatu negara, bahkan formulasi yang hadir di pasaran juga cenderung beragam. Di negara besar, obat ini cukup terjangkau dan tersedia.
Tidak hanya itu, obat ini juga sudah masuk dalam WHO Model List of Essential Medicine atau daftar obat esensial WHO sejak 1977.
3. Bakal WHO daftarkan sebagai prosedur pengobatan Covid-19
WHO bergerak cepat, setelah para peneliti Oxford Univerity berbagi data penelitiannya, dan menunggu kajian lengkapnya disampaikan pada WHO. Rencananya obat ini akan dimasukkan dalam panduan pengobatan Covid-19 bagi seluruh negara di dunia.
Setelahnya, WHO akan mengkoordinasikan penggunaan obat ini, bagaimana dan kapan tepatnya obat digunakan untuk pasien Covid-19, dengan kriteria pasien yang bagaimana.
4. Hanya dengan resep dokter
Terbukti ampuh, bukan berarti masyarakat bisa asal mengonsumsi obat ini, karena obat yang masuk golongan generik berjenis steroid ini hanya bisa digunakan di bawah pengawasan dokter. Obat ini hanya diperuntukkan bagi pasien bergejala parah, sampai yang menggunakan ventilator.
Artinya, obat ini tetap tidak akan bisa dibeli di apotek terdekat tanpa resep. Obat ini bisa hadir dalam bentuk tablet maupun cairan sirup.
5. Punya efek samping
Selayaknya kebanyakan obat yang kinerjanya bisa menganggu fungsi tubuh lainnya, obat ini juga punya beberapa efek samping, seperti dilansir Hello Sehat, yaitu:
– Masalah tidur
– Perubahan suasana hati
– Jerawat, kulit kering, penipisan kulit, memar, dan perubahan warna kulit.
– Kelemahan otot
– Keringat berlebihan
Efek samping yang dialami satu orang dengan orang lain cenderung berbeda, itu sebabnya penting dilakukan pengawasan dokter saat mengonsumsi obat ini, agar efek samping terkontrol.
Sumber : Suara.com