Papuanesia.id –
JAYAPURA-Aksi penolakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 oleh Aliansi BEM se-Jayapura, di Gapura Uncen Abepura, Rabu, (16/11) berakhir ricuh. Demo diwarnai saling lempar batu hingga menyebabkan massa mahasiswa dan Polisi terluka.
Dari Pantuan Cendrawasih Pos kericuhan berawal saat aliansi mahasiswa ingin melakukan long march ke arah lingkaran Abepura. Melihat hal itu pihak aparat keamanan melarang peserta demo. Mahasiswa yang tidak terima, langsung melakukan dorong-dorongan ke arah polisi.
Atas aksi itu aparat keamanan langsung mengeluarkan tembakan gas air mata. Seketika situasi huruhara terjadi, bahkan mobilitas warga sempat terblokade.Setelah dilakukan pengejaran beberapa peserta aksi demo diamankan oleh aparat keamanan dan telah di bawa ke Polresta Jayapura.
Kapolres Jayapura Dr. Victor Dean Mackbon, S.H., S.I.K., M.H., M.Si saat ditemui dilokasi aksi, menyampaikan pihaknya akan mendalami aksi ini, dan terhadap pelaku yang ditangkap akan diperiksa lebih lanjut.
“Kita akan dalami aksi ini apakah semuanya mahasiswa atau ada penumpang gelap yang ingin merusak suasana,”Ujar Kapolres.
Kapolrespun menyesali sikap masa aksi yang dinilai tidak menghargai situasi aksi demo dengan damai, yang mana awalnya kata Victor, bahwa aksi penolakan KTT G20 ini berjalan damai. Tetapi ketika masa yang dari luar datang di Gapura Uncen tiba-tiba memprovokasi dan melakukan aksi long march.
“Tadi awalnya aksi berjalan damai oleh masa yang di Gapura Uncen. Tetapi ketika masa aksi yang dari luar ini yang bikin provokasi,”Beber Victor.
Victor mengungkapakan bahwa aksi penolakan KTT G20 oleh aliansi BEM Mahasiwa Se- Jayapura ini tidak mendapatkan ijin, namun pihak kepolisian masih memberi ruang kepada peserta demo untuk menyampaikan aspirasi.
“Aparat kepolisian sudah memfasilitasi aksi mereka, tetapi dengan aksi damai, tetapi jika situasinya begini, kita sesali. Karena masa ini tidak menghargai aparat keamanan,”Tegas Victor.
Iapun menyebutkan personel yang mengawal aksi sebanyak 1.000 personil yang dibagi ke 8 (delapan) titik.
“Aksi penolakan KTT G20 hari ini ada di 8 titik, ketika aksi dari luar ini datang meprovokasi masa yang ada di Uncen, sehingga kericuhanpun terjadi. Ini yang kami sesalkan karena aparat keamanan sudah memfasilitasi mereka untuk berorasi tetapi tidak mengindahkan itu,” tandas Victor.
Victorpun mengimbau kepada warga agar tetap berktifitas seperti biasa dan saling menjaga situasi kamtibmas di Kota Jayapura. “Kita menghimbau kepada warga agar tidak terprovokasi dengan situasi yang ada, tetap jaga kedamaian di tanah Papua,”Pinta Victor.
Pantauan Cenrwasih Pos sekitar pukul 13. 20 WIt situasi di wiilayah Abepura dalam keadaan kondusif, peserta aksipun sudah membubarkan diri. Namun pihak aparat keaman sebagian masih meelakukan penjagaan.
Diketahui aksi dari Aliansi BEM se Jayapura adalah menolak secara tegas KTT G20 di Bali. Dan penolakan dialog komnas HAM RI. (rel/gin)
Continue Reading
Sumber: [1]