Instagram @rainsfordthegreatRainey A Backues saat hendak memecahkan kaca sebuah bangunan, ketika ikut demonstrasi kematian George Floyd yang berlangsung ricuh di Philadelphia, Amerika Serikat, Senin (1/6/2020).
FIFE, KOMPAS.com – Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat ( AS) dikabarkan saling berpesan agar tidak ikut campur di demonstrasi kematian George Floyd.
Hal tersebut diungkap oleh seorang WNI yang bertempat tinggal di Kota Fife, Negara Bagian Washington.
Saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Rudy Chandra menceritakan bagaimana para WNI di lingkungan sekitarnya menjaga diri di tengah situasi yang tak kondusif ini.
Baca juga: Update Rusuh Demo George Floyd, KJRI Chicago Ungkap Situasi Terkini
Pasalnya, selain kekacauan yang terjadi akibat amuk massa, Indonesia juga sempat menjadi sorotan lantaran seorang warga Philadelphia dengan tato kepulauan Indonesia di lengan kanannya, tertangkap kamera hendak memecahkan kaca bank Wells Fargo.
Seusai foto pria bertato yang diunggahnya di Facebook itu viral, Rudy menegaskan tidak ada efek negatif yang diterima para WNI di sana.
“Malah terlihat WNI di sini malah lebih bersatu dan saling menjaga dan letting each other knows this is none of our business (saling mengingatkan ini bukan urusan kita),” terang Rudy.
Baca juga: Foto Viral Pria Bertato Indonesia Ikut Rusuh Demo George Floyd, Ini Klarifikasi Pelaku
Pria berusia 36 tahun itu juga menerangkan, kalau bisa jangan ikut-ikutan protes karena ini menyangkut sejarah negara AS.
Selain itu, juga karena persoalan ini urusan black community setempat dan polisi di sana.
“Jangan ikut campur, jangan ikut-ikutan, apalagi yang punya anak-anak remaja,” pinta Rudy.
Baca juga: Dukung Demo Kematian George Floyd, Polisi Berlutut Bareng Demonstran
Namun Rudy juga mengingatkan, kalaupun ada WNI yang ikut unjuk rasa atau protes silakan tetapi jangan ikut-ikutan barbar.