Papuanesia.id –
NABIRE-Ada yang menarik dalam kegiatan coffee morning yang digelar Civitas Akademika Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, Selasa (24/5) lalu. Pasalnya dalam Kuliah Umum yang dibawakan oleh Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos, S. IP, MM juga memberikan sesuatu yang spesial.
Di hadapan civitas akademika USWIM Nabire, Bupati Dr. Yuni Wonda dalam perkenalannya memperoleh gelar doktornya bersamaan dengan Rektor USWIM yang pernah mengikuti Lemhanas RI.
Materi yang berjudul organisasi dan kepemimpinan yang dibawakan, secara garis besar memberikan masukan bagi pengetahuan dan keilmuan dalam memimpin dan menatakelola organisasi publik.
Bupati Yuni Wonda menyampaikan kunci penting dalam mencapai sukses kepemimpinannya adalah dengan mendudukkan dan melibatkan semua pihak serta mendengarkan keinginan mereka.
“Persoalan pemerintahan semua mengalami. Puncak Jaya pasti semua kenal sebagai zona merah. Namun dalam kepemimpinan saya tahun 2017 insiden kekerasan dan kriminal bersenjata menurun drastis termasuk pencapaian dalam bidang lain. Kuncinya adalah mendengarkan aspirasi, keluhan dan keinginan warga dan dituangkan dalam rumusan kebijakan nyata serta terbuka dengan tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak,” tuturnya.
Menurutnya setelah aman barulah dilakukan langkah-langkah untuk pencapaian target selanjutnya. “Sekarang Puncak Jaya saya pastikan 90% dalam keadaan aman dan itu prioritas tinggi” tegas Bupati Yuni Wonda yang memulai karier sebagai ASN tahun 1996 itu.
Bupati Yuni Wonda menyampaikan bahwa secara teori visi misi Amanah yang disandangnya memiliki makna Aman, Mandiri dan Sejahtera, dimana yang patut diapresiasi adalah Puncak Jaya memperoleh predikat WTP selama 3 tahun berturut-turut.
Resep lain yang dibocorkan oleh orang nomor 1 di Puncak Jaya itu adalah dengan terjun langsung. “Sebagai pemimpin kita harus terjun langsung melihat dan mendengarkan langsung. Jangan hanya kerja terus di belakang meja hanya dengar laporan” bebernya.
Dalam kesempatan itu dilakukan sesi diskusi terbuka bersama mahasiswa dengan Bupati Yuni Wonda dan pihak kampus. Salah satunya kritik datang dari Sekretaris BEM USWIM Nabire, Otto Makai yang mengeluh tidak adanya aula besar untuk mengadakan simposium atau kuliah umum yang mengundang tamu dari luar.
Usulan tersebut oleh Bupati yuni Wonda yang secara inisiatif langsung menyanggupi untuk membantu pembangunan gedung aula USWIM Nabire sebesar Rp. 500 Juta.
Pernyataan tersebut mendapat apresiasi luar biasa dari Rektor USWIM Nabire Dr. Drs. Petrus I Suripatty, M. Si dan segenap Dosen pengajar yang terharu. Menurutnya hal itu merupakan sejarah baru bagi institusinya mendapatkan perhatian luar biasa dari seorang pemimpin daerah. (Humas/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]