AFP PHOTO/Hennepin County Jail/HANDOUTDalam foto yang dirilis Penjara Hennepin County pada 31 Mei 2020, nampak Derek Chauvin ketika diambil tampak depan dan samping. Mantan polisi Minneapolis itu dituding membunuh George Floyd, setelah videonya menindih leher pria kulit hitam berusia 46 tahun selama hampir sembilan menit viral di media sosial.
MINNEAPOLIS, KOMPAS.com – Derek Chauvin, eks polisi yang menjadi pembunuh George Floyd, disebut sempat mengusahakan kesepakatan sebelum ditangkap.
Rekaman menyedihkan yang beredar menunjukkan Chauvin menindih leher Floyd, setelah dia ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu di Minneapolis, 25 Mei lalu.
Kini, mantan polisi itu dijerat dengan dakwaan pembunuhan tingkat dua, tingkat tiga, serta pembunuhan tidak berencana tingkat dua.
Baca juga: Bunuh George Floyd, Uang Jaminan Derek Chauvin Ditetapkan Rp 14 Miliar
Keluarga George Floyd tidak terima, dan meminta Chauvin dikenakan dakwaan pembunuhan tingkat satu, karena mereka menganggap dia sengaja.
Apalagi dalam video yang beredar, Floyd sempat berteriak minta tolong seperti “aku tak bisa bernapas”, namun terus ditindih oleh Chauvin.
Sumber kepada Fox News mengungkapkan, Chauvin sudah menjalin “kesepakatan universal” dengan jaksa federal dan negara bagian sebelum ditangkap.
Dilansir Daily Mirror Kamis (11/6/2020), dakwaan pembunuhan di level negara bagian akan dimasukkan dalam perjanjian tersebut.
Sumber itu mengatakan, perjanjian itu hampir saja disepakati, sehingga nantinya dalam konferensi pers jaksa bakal mengumumkannya.
Alih-alih, jaksa federal Erica MacDonald mengatakan hal lain. “Saya kira kami akan memberikan perkembangan baru kepada Anda. Namun ternyata tidak.”
Setelah dipecat pasca-videonya viral, Chauvin dibekuk dengan awalnya dia hanya dikenakan pembunuhan tingkat tiga, sebelum jaksa menaikkannya.
Baca juga: Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Hari Ini Disidang
