Purwokerto (PAPUANESIA.ID) – Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Nurhati Febriani, Sp.GK, FINEM, AIFO-K mengatakan bahwa warga harus tetap menjaga asupan gizi seimbang selama bulan Ramadhan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu.
“Bagi warga yang menjalankan ibadah puasa harus tetap memperhatikan asupan gizi seimbang, terutama saat berbuka atau makan sahur,” katanya ketika dihubungi dari Purwokerto, Minggu.
Dokter yang praktik di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, Jawa Tengah, itu menjelaskan asupan gizi seimbang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang ideal, mencegah kegemukan dan yang paling penting adalah dapat menjaga kebugaran dan kesehatan.
“Dengan demikian warga akan tetap bugar dan sehat, sehingga dapat mendukung kelancaran ibadah puasa yang sedang dijalankan, terlebih lagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini diperlukan tubuh yang sehat dengan imunitas yang baik,” katanya.
Nurhati Febriani menambahkan, saat berbuka puasa atau makan sahur warga harus memperhatikan kandungan makronutrien, seperti karbohidrat, protein dan lemak, juga mikronutrien, seperti vitamin dan mineral serta air.
“Masyarakat juga sebaiknya membatasi konsumsi minum dingin dan es serta makanan pedas dan asam karena saluran cerna tidak dilalui makanan sekitar 12-15 jam, maka lambung akan lebih sensitif bila mengonsumsi makanan atau minuman jenis itu,” katanya.
Selain itu, kata dia, warga juga perlu membatasi konsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis karena akan dicerna lebih cepat dan otomatis juga akan cepat menyebabkan lapar.
“Hindari juga mengonsumsi kopi secara berlebihan karena akan menstimulasi tubuh untuk sering buang air kecil, cairan tubuh berkurang dan menyebabkan dehidrasi dan lemas,” katanya.
Ia menambahkan bahwa mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap individu, terutama di Bulan Ramadhan.
“Bahkan perlu juga dipertahankan sepanjang tahun, sehingga tubuh akan makin fit, sehat dan bugar,” katanya.
Sementara itu, ia juga mengingatkan pentingnya mengonsumsi banyak air putih, terutama saat sahur untuk proses pelarutan dan pengeluaran racun melalui air seni.
“Selain itu mengonsumsi banyak air juga penting untuk menjaga agar tidak menyebabkan dehidrasi dan lemas saat menjalankan ibadah puasa,” katanya.
Sumber: [1]